Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dear Bu Mega, Awas! Arteria Dahlan Bisa Jadi Duri Dalam Daging

        Dear Bu Mega, Awas! Arteria Dahlan Bisa Jadi Duri Dalam Daging Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Analis Politik dari Universitas Islam Indonesia, Geradi Yudhistira menyarankan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk membina kadernya Arteria Dahlan agar dapat menerima kritik dari siapapun.?

        Hal tersebut dikatakan terkait perdebatan Arteria dengan Prof Emil Salim di salah satu acara televisi swasta.

        "Saya menyesalkan Arteria dalam hal ini kenapa sangt agresif membela atau bangga sekali sebagai anggota dewan, seolah-olah kalau kita mengkritik anggota dewan itu berarti menjelekkan anggota dewan dan dia sangat terlihat membela sekali posisinya dia dan predikat sebagai anggota dewan," katanya kepada wartawan, Senin (14/10/2019).

        Baca Juga: Arteria Dahlan Tunjuk-Tunjuk Emil Salim, PDIP Cuma Bilang...

        Baca Juga: Disebut 'Gila Hormat', Arteria Dahlan Ternyata Punya Utang Super Banyak

        Bahkan, ia melihat Arteria selalu kehilangan kebijakan untuk mendengarkan kritik pada setiap acara diskusi apapun.

        "Sehingga saya pikir akhirnya dia kehilangan kebijakan untuk mendengar aspirasi dari Pak Emil. Arteria ini saya perhatikan betul, di setiap acara tidak ada intensi dia untuk mendengar. Ini yang saya sesalkan dari anggota dewan kita ya. Semoga bisa mau mendengar gitu," jelasnya.

        Ia pun berharap partai mau melakukan pembinaan Arteria karena dianggap telah menjadi duri dalam sekam ditubuh PDIP.

        "Jadi harus ada teguran, ada upaya ke arah itu (pembinaan). Kalau sudah ada upaya ke arah itu ya sudah silakan nanti ada sebuah upaya menggali kuburnya sendiri buat PDIP," katanya.

        Sambungnya, "Iya wajib (dibina) seperti partai lain juga melakukan hal yang sama ketika kadernya ada yang offside seperti Arteria itu yang akhirnya tidak terlalu diberi posisi bicara banyak diruang publik, dibatasi kata-katanya," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: