Kementerian Pertanin (Kementan) menargetkan peningkatan produksi kedelai di tahun 2019 hingga tahun-tahun berikutnya sehingga swasembada kedelai benar-benar dapat diwujudkan. Kementan telah menyusun langkah penerapan teknologi tanam alternatif guna mencapai target luas tanam kedelai tahun 2019, salah satunya melalui sistem tanam Tumpang Sisip (Tusip) atau Relay Croping.
Direktur Aneka Kacang dan Umbi, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Amirudin Pohan, menjelaskan bahwa Tusip adalah cara bercocok tanam dalam satu bidang lahan dengan ditanami dua atau lebih jenis tanaman dengan pengaturan pada waktu panen dan tanamnya.
Baca Juga: Keprotokolan Kementan Wujudkan Nasionalisme Kebangsaan
"Tusip itu caranya menyisipkan tanaman kedelai pada tanaman lainnya, untuk waktunya, yang paling baik pada saat menjelang panen tanam lainnya tersebut," jelas Amirudin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (18/10/2019).
Menurutnya, tumpang sisip kedelai dengan jagung sangat memungkinkan dilakukan pada bulan Oktober ini mengingat diperkirakan panen jagung cukup luas di akhir bulan Oktober ini. Sebelum panen jagung, dimanfaatkan untuk tanam tusip kedelai. Sekitar 10 sampai 20 hari sebelum panen, bisa ditanam tusip ini. "Ini bentuk pertanian terpadu, solusi intensifikasi, dan meningkatkan indek pertanaman dan sangat menguntungkan bagi petani" lanjut Amirudin.
Lebih jauh, Amirudin menuturkan bahwa ada beberapa alasan kenapa saat ini merupakan kesempatan yang bagus untuk tusip kedelai. Pertama, mengingat petani sudah sering melakukan tusip tanaman satu dengan yang lainnya jadi tidak perlu ada pembelajaran. Kedua, bantuan benih dan pupuk dari Kementan untuk tanaman kedelai masih tersedia dan bisa segera dimanfaatkan. Yang ketiga, pertanaman jagung dari bantuan pemerintah maupun swadaya yang akan panen dalam waktu dekat ini cukup luas.
"Target Kementan mengenjot pencapaian produksi kedelai tahun 2019 seluas 600 ribu hektare, dua kali lipat dari tahun kemarin," jelas Amirudin.
Kepala Subdirektorat Kedelai, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Rachmat, menambahkan sasaran kegiatan tusip akan dilaksanakan di 23 provinsi sentra produksi jagung yang masih banyak terdapat pertanaman jagung. Untuk menyukseskan kegiatan ini, perlu kerja sama yang solid.?
"Kerja sama tidak hanya di dalam Kementan saja, tetapi kami juga menggandeng seluruh unsur aparat pertanian dari pusat hingga ke level desa untuk bersama-sama sukseskan tusip ini,? pungkas Amirudin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Puri Mei Setyaningrum
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: