Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Indonesia Kembali Terpilih Menjadi Anggota Dewan HAM PBB

        Indonesia Kembali Terpilih Menjadi Anggota Dewan HAM PBB Kredit Foto: Agus Aryanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indonesia kembali terpilih sebagai anggota Dewan HAM PBB, mewakili kawasan Asia Pasifik untuk periode 2020-2022. Dalam pemungutan suara yang berlangsung di Majelis Umum PBB di New York, Indonesia mendapatkan suara dari 174 negara.

        Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menuturkan bahwa terpilihya Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB tidak lepas dari upaya tak kenal lelah dari tim kampanye pencalonan Indonesia.

        "Dengan kemenangan ini tentunya kita sangat gembira. Alhamdulillah, terima kasih banyak kepada teman-teman dan tim yang sudah bekerja sangat keras sejak tahun lalu, melakukan lobi, kampanye mengenai pencalonan Indonesia," ucapnya.

        Baca Juga: Veronica Koman Bertemu Komisioner HAM PBB, Bahas Apa?

        "Ini adalah amanah dan bukti kepercayaan masyarakat internasional kepada Indonesia. Amanah ini Insya Allah akan kita tunaikann sebaik mungkin," sambungnya saat berbicara kepada awak media di kantor Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Kamis (17/10/2019) malam.

        Ia menuturkan terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan HAM sekali lagi merupakan kerja bersama dan telah melalui proses yang sangat panjang.

        "Dalam beberapa bulan terakhir jelang pemilihan tim kampanye Indonesia melakukan pertemuan sangat intensif dengan hampir semua anggota PBB," ungkapnya.

        Indonesia sendiri dalam pemilihan kali ini bersaing dengan Jepang dan Korea Selatan (Korsel) yang menduduki peringkat dua dan tiga dengan 165 suara, Irak dengan 121 suara dan Kepulauan Marshall yang mendapatkan 123 suara.

        Ini adalah keempat kalinya Indonesia terpilih sebagai anggota Dewan HAM PBB. Sebelumnya Indonesia terpilih menjadi anggota badan yang berbasis di Jenewa, Swiss, itu pada periode 2007-2010, 2011-2014, dan 2015-2017.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: