PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meyakini bila jumlah pencatatan reksa dana saham (ETF) di 2019 akan menembus rekor terbanyak, lantaran pada tahun lalu penerbitan ETF hanya sebanyak sepuluh produk.
"Hari ini jumlah ETF yang dicatatkan di BEI sepanjang 2019 sudah mencapai sepuluh produk baru atau total sebanyak 34 ETF yang tercatat di Bursa," kata Direktur BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia saat pencatatan perdana Reksa Dana Avrist RTF Fixed Rate Bond I (XAFA) di Gedung BEI Jakarta, Jumat (18/10/2019).
Baca Juga: Produk ETF Makin Ramai, OJK Bilang Gini
Nyoman menyebutkan, sepanjang 2018 jumlah ETF yang tercatat di BEI hanya delapan unit. "Kalau di tahun ini, sampai Oktober saja sudah sepuluh unit. Sedangkan yang ada di pipeline masih ada unit lagi. Sehingga, kami meyakini jumlah ETF yng tercatat di 2019 bisa tembus rekor dari tahun-tahun sebelumnya," papar Nyoman.
Dia berharap, pencatatan ETF XAFA yang diterbitkan oleh PT Avrist Asset Management (Avram) bersama PT Mandiri Sekuritas tersebut akan diikuti oleh pencatatan ETF baru dengan underlying berbeda. Perlu diketahui, XAFA akan berinvestasi pada Surat Berharga Negara (SBN) FR0081 yang berjangka waktu lima tahun.
"XAFA ini merupakan ETF pertamanya Avrist yang ke depannya diharapkan bisa lebih banyak lagi. Sebanyak 34 ETF yang ada saat ini, hanya diterbitkan oleh 14 Manajer Investasi dari jumlah keseluruhan 97 Manajer Investasi, papar Nyoman.
Pada pencatatan perdana hari ini, XAFA langsung bergerak menguat ke level Rp1.015 per unit penyertaan (UP) dari posisi awal Rp1.015 yang didukung oleh frekuensi transaksi sebanyak empat kali dan volume transaksi sebanyak 23 lot. Sehingga, nilai transaksi XAFA di awal perdagangan hari ini mencapai Rp2,33 juta.
Baca Juga: Ini Alasan PNM Terbitkan Produk ETF Saat IHSG Sedang Loyo
Minimun transaksi XAFA di pasar primer untuk 1 unit kreasi (UK) sebanyak 1 juta(UP) setara dengan Rp1 miliar, sedangkan di pasar sekunder untuk 1 lot? sebanyak 100 UP. Kebijakan investasi XAFA menetapkan sebesar 80-100 persen pada efek bersifat utang dan sebesar 0-20 persen di instrumen pasar uang.
Lebih lanjut Hanif mengatakan, alasan investasi XAFA pada FR0081 empertimbangkan tingginya likuiditas, risiko pasar yang rendah karena durasi pendek dan peringkat kredit di level AAA yang memiliki risiko default rendah. "Keuntungan bagi investor antara lain, adanya return yang lebih tinggi dibandingkan dengan kepemilikan langsung pada obligasi tersebut," ujarnya.
Dia menambahkan, investor juga akan mendapat pembagian hasil investasi secara berkala setiap enam bulan serta memiliki kemungkinan capital gain. "Selain itu, memudahkan investor untuk melakukan asset-liability matching, yaitu menyesuaikan kewajiban dengan aset yang dimiliki," pungkasnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: