Pada tahun 2018, angka kecelakaan kerja meningkat sebanyak 40%. Salah satu kecelakaan yang mendominasi adalah jatuh dari ketinggian di mana hal ini terjadi baik pada tahap konstruksi dan juga tahap perawatan suatu bangunan.
Untuk mengurangi kasus kecelakaan kerja, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) Ketenagakerjaan Nomor 9 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Bekerja di Ketinggian, untuk mendorong peningkatan partisipasi para pelaku usaha agar lebih memperhatikan aspek K3 saat bekerja di ketinggian dan melakukan tindakan pencegahan maupun perbaikan.
Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 49 Tahun 2018 yakni dengan pengaman kejatuhan permanen di atas bangunan atau lazimnya dikenal dengan konsep Fall Protection System atau pengaman kejatuhan yang diamanatkan oleh regulasi untuk setiap kegiatan yang berisiko kejatuhan yakni melalui permen tersebut.
Namun, hal ini cukup menjadi tantangan bagi para pelaku industri di mana penerapan peraturan ini membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Selain itu, melihat kemajuan desain, teknologi, serta arsitektural bangunan yang semakin unik dan futuristik memberikan tantangan tersendiri bagi para pelaku industri dalam melakukan pemeliharaan.
Baca Juga: Benarkah Lembur Kerja Akibatkan Pria Berisiko 2 Kali Lipat Alami Kebotakan?
Salah satu permasalahan yang sering dihadapi adalah bagaimana beberapa bangunan yang memiliki arsitektural unik seperti bandara, bangunan komersial, bangunan pabrik, perkantoran yang pada awalnya terlihat indah, namun seiring berjalannya waktu terlihat kotor dikarenakan kesulitan dalam akses melakukan perawatan.
Memenuhi kebutuhan tersebut, Utomodeck, penyedia solusi atap, bersama mitra prinsipalnya MSA Latchways melaksanakan capacity building menghadirkan tenaga ahli pengaman kejatuhan kelas dunia yakni Andrew Pass dari UK khususnya untuk konsep Design for Safety?kepada stakeholders yakni pengembang, arsitek, maupun regulator di mana aspek K3 telah diperhitungkan sejak dini pada tahap perencanaan sebuah bangunan.
Operational dan Marketing Director Utomodeck,?Antony Utomo, menjelaskan konsep itu diharapkan dapat meningkatkan partisipasi yang lebih luas dari stakeholder perencanaan bangunan, bukan hanya manajer proyek ataupun manajer K3 namun juga melibatkan para arsitek, pemilik bangunan, main-contractor, maupun sub-contractor.
Dalam kesempatan ini pula, MSA Safety bersama Utomodeck memperkenalkan produk engineered lifeline system untuk mendukung konsep Design for Safety.
Engineered lifeline system dapat menjadi salah satu solusi dalam memberikan akses serta keamanan pada pekerjaan yang memiliki risiko kecelakaan kerja jatuh dari ketinggian. Aplikasi studi kasus desain ini telah diterapkan di berbagai bangunan dengan arsitektural yang unik di Indonesia seperti Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Stasiun Layang MRT Jakarta, Stasiun LRT Jakarta, Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, serta berbagai bangunan industri lainnya.
Acara ini turut dihadiri oleh para arsitek bangunan, pemilik bangunan, konsultan perencana, pegiat K3, dan juga regulator.
Kehadiran beberapa pihak tersebut dimaksudkan agar para stakeholder tersebut dapat memahami lebih luas mengenai pentingnya aspek K3 ini direncanakan sejak tahap perencanaan dan juga bagaimana mereka dapat berpartisipasi dalam mendukung pengurangan angka kecelakaan kerja di Indonesia.
Selain itu, juga dilakukan best practice sharing dari tenaga ahli Fall Protection dari UK Andrew Pass selaku Global Engineering Manager, MSA Safety mengenai penerapan konsep Design for Safety yang telah diterapkan di berbagai negara diharapkan dapat memberikan sudut pandang yang lebih luas sehingga konsep ini bisa diterapkan di Indonesia.
Adapun capacity building ini adalah salah satu kegiatan sebagai wujud partisipasi Utomodeck dalam Indonesia 4.0, melalui pengembangan 3D Printing House yang akan dikembangan dengan pembangkit listrik tenaga surya pribadi yang sudah berbentuk genteng sehingga dapat terintegrasi dengan bangunan yang dikehendaki oleh enduser di manapun di Indonesia.
"Dengan kegiatan ini, Utomodeck menunjukkan komitmennya sebagai penyedia sistem atap terintegrasi terdepan di Indonesia yang mampu dan turut aktif dalam pembangunan nasional dengan standar dunia," jelas Antony.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: