Kelompok peretas Rusia yang berkaitan dengan Badan Keamanan Rusia dilaporkan telah menyamar sebagai peretas Iran dan meluncurkan lusinan serangan selama 18 tahun terakhir.
Investigasi oleh pihak berwenang di Amerika Serikat (AS) dan Inggris mengungkapkan, kelompok peretas Turla Masquerades membajak alat yang digunakan oleh peretas Iran (Oilrig). Dalam pembajakan itu, Turla menyerang organisasi pemerintah dan industri di lebih dari 35 negara.
Penyelidikan selama 2 tahun itu dipimpin oleh Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris, bermitra dengan Badan Keamanan Nasional AS. "Kelompok Iran kemungkinan tak mengetahui, metode peretasannya telah diretas dan digunakan oleh tim spionase siber," kata para pejabat keamanan yang terlibat, dikutip dari Tech Times, Selasa (29/10/2019).
Baca Juga: Parah Sih! Peretas Ini Curi Gambar dan Video Seksual dari 6 Ribu Akun . . . .
Korban serangan siber didominasi oleh negara berbasis Timur Tengah. Di dalamnya termasuk perusahaan, militer, organisasi ilmiah, departemen pemerintah, dan universitas global.
Pejabat Senior Badan Intelijen GCHQ Inggris, Paul Chichester menyampaikan, operasi itu mengungkapkan pengembangan serangan dan metode baru para peretas. "Kegiatan Turla mewakili perubahan dalam modus operandi aktor siber yang meningkatkan kebingungan soal dalang di balik serangan siber itu," jelasnya.
Serangan Turla merupakan operasi oportunistik yang membuatnya memperoleh begitu banyak informasi dan akses yang seharusnya tidak ia miliki.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: