Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nunggak Ratusan Miliar Rupiah ke RS Jateng, Ganjar: BPJS Harus Diperbaiki Total

        Nunggak Ratusan Miliar Rupiah ke RS Jateng, Ganjar: BPJS Harus Diperbaiki Total Kredit Foto: Antara/Wibowo Armando
        Warta Ekonomi, Magelang -

        Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta manajemen BPJS harus diperbaiki total. Sebab, tagihan BPJS per 30 Oktober 2019 menunggak hingga Rp249.199.868.991 di enam rumah sakit di Jawa Tengah.?

        "Solusinya adalah ditagih karena yang bayar sana (BPJS), yang utang sana. Makanya manajemen BPJS harus diperbaiki secara total," ungkap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jumat (1/11/2019).

        Baca Juga: Iuran BPJS Naik 2X Lipat, Bos BPJS: Semua Dibayar Pemerintah!

        RSUD Muwardi memiliki tagihan tertinggi yang belum dibayar oleh BPJS, totalnya mencapai Rp128.120.277.776. Lima rumah sakit lainnya yang masih memiliki tagihan kepada BPJS, adalah RSUD Tugurejo, RSUD Margono, RSUD Lelet, RSUD Surakarta, dan RSUD Soejarwadi.

        Meskipun ada tagihan yang belum dibayar oleh BPJS, Ganjar menjamin tidak akan ada penurunan pelayanan kesehatan. Berbagai solusi juga sudah dilakukan agar pelayanan kesehatan tetap bertahan dan lebih baik.

        Baca Juga: Pak Presiden, Kalau Iuran BPJS Naik 2X Lipat, Masyarakat Kecil Makin Sulit Beli Makanan Bergizi!

        "Kami tidak bisa menyalahkan saja, inovasinya di daerah ayo temui distributor obat agar mereka bisa membuat satu terobosan kepada kita. Kita mencoba survive. Kita punya kewajiban melayani," jelasnya.

        Dia mencontohkan kasus yang terjadi di RSUD Muwardi, jika tagihan BPJS belum dibayar maka akan ada kesulitan terkait stok obat. Maka inovasi dan kreasi di daerah harus dilakukan agar pelayanan kesehatan tetap berjalan dengan baik.

        "Kalau belum terbayar kesulitannya nanti soal stok obat. Kesulitan ini bukan dari kami tetapi karena tagihan BPJS yang belum dibayar," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: