Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-39 yang digelar Kementerian Pertanian (kementan) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara, sukses menarik perhatian ribuan pengunjung. Pameran yang menampilkan banyak anekan pangan lokal olahan tersebut dikunjungi dari berbagai kalangan, khususnya genarasi milenial.?
Selain pangan lokal, HPS bertemakan "Teknologi Industri Pertanian dan Pangan Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045" ini memamerkan produk-produk dan teknologi pangan unggulan dari seluruh daerah Indonesia. Pameran HPS dimulai tanggal 2 hinga 5 November.
Tira, salah satu pengunjung acara tersebut, warga asli Kendari berprofesi di bidang kesehatan mengaku sangat tertarik melihat acara pameran pertanian tersebut. Pasalnya, acara seperti ini baru pertama kali ada di Kendari.?
"Jadi penasaran ingin lihat disini ada apa. Ternyata pertanian punya teknologi yang sudah berbasis android. Tadi ada booth yang isinya mie tapi berasal dari Singkong," ungkap Tira saat mengunjungi booth Pameran HPS 2019, Minggu (2/11/19).
Baca Juga: Kolaborasi Kementan & Sultra, Ciptakan Konsel Jadi Lumbung Komoditi Hortikultura
Tira mengaku bahwa dirinya merasa tertarik untuk mencoba bisnis dari dunia pertanian setelah melihat pertama kali perkembangan teknologi pertanian saat ini.
"Saya anak kesehatan tapi melihat booth-booth disini saya jadi tertarik untuk join bisnis, pengen cari tau lebih banyak lagi dari booth booth lain gebrakan baru yang bisa dibuat. Seperti mungkin dari hasil pertanian ini apa yang bisa dibuat, atau produk mana yang bisa dijadikan produk cemilan," tuturnya.
Sementara itu, Direktur PT Feraco, selaku Event Organizer, Siswono, mengaku bahwa pengunjung HPS hari pertama membludak yakni mencapai 37.677 orang. Pengunjung pameran merupakan peserta pembukaan acara, pendamping Lomba-lomba, peserta Seminar HPS serta masyarakat Kota Kendari dan Kabupaten di Sulawesi Tenggara.
"Untuk sementara pengunjung hari ke 2 ini sudah mencapai 15.000 orang dan pasti akan bertambah karena pameran berlangsung hingga malam," ungkapnya.
Baca Juga: Syahrul Tegaskan Persiapkan War Room Kostra Tani di Kementan
Adapun pameran HPS diisi dari 163 instansi, yang terdiri dari 16 pemerintah pusat dari 3 kementerian yaitu Pertanian, Kelautan dan Perikanan, serta Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Selanjutnya 53 peserta dari pemerintah provinsi dan peserta dari swasta ada 23 perserta.
"Stand sejumlah 266 yang berisi pameran pangan lokal, perbankan, pupuk dan yang terbaru stand teknologi pertanian seperti Alsintan," tutur Siswono.
Kepala Bidang Pameran dan Informasi Publik, Biro Humas dan Informasi Publik, Kementan, Komarudin mengatakan pameran HPS ke 39 ini sebagai ajang untuk menampilkan berbagai keunggulan, inovasi dan kemajuan industri pertanian dan pangan di Indonesia. Jumlah stand pameran HPS tahun ini terbanyak sehingga memecahkan jumlah stand pameran HPS yang dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnnya.
"Begitu antusiasnya pengunjung terutama masyarakat Sulawesi Tenggara, sehingga jumlah pengunjung pameran hari pertama mencapai 37.677 orang," sebutnya.
Baca Juga: Tindak Lanjuti Program 100 Hari, Kementan Temui Kementerian ATR/BPN
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Hortikultura Dinas Perkebunan dan Hortikultura, Provinsi Sulawesi Tenggara, Gunawan Laliasa mengungkapkan HPS yang berlangsung tahun ini mengusung pangan lokal yakni kakao dan sagu dimana kedua produk ini merupakan komoditi unggulan dari Sulawesi Tenggara.
"Artinya dengan adanya HPS ini menambah pengetahuan pelaku usaha, mempromosikan daerah dan juga memperkenalkan komoditi - komoditi khas daerah yang dapat menarik investor investor dalam maupun luar negri," tukasnya.
Perlu diketahui, pameran HPS ini telah dibuka secara resmi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi kemarin Sabtu 2 November 2019.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: