PT Bank Prmbangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) memutuskan untuk menjadi Bank Administrator Rekening Dana Nasabah (RDN). Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) di tengah tren pengetatan likuiditas industri perbankan,?
Direktur Utama BJBR, Yuddy Renaldi, predikat BJBR sebagai Bank Administratror RDN diharapkan bisa memperbaiki kinerja keuangan Perseroan karena akan mendorongan pertambahan jumlah number of account sebanyak 1.000 akun.
"Impact dari Bank BJB menjadi Bank Administrator RDN akan meningkatkan DPK dan fee base income kami. Dan akan menopang kami untuk membentuk perusahaan daerah," kata Yuddy di Jakarta, Kamis (7/11/2019).?
Baca Juga: Kinerja Masih Oke, Penyaluran Kredit BJB Tumbuh Double Digit
Ia berharap, ke depannya tingkat DPK dan fee base income BJBR bisa terkatrol oleh kapasitas Perseroan sebagai Bank Administrator RDN. Dia mengaku, pada Kuartal III-2019 laba bersih BJBR yang melanjutkan tren penurunan bisa membaik hingga pengujung tahun ini.
"Kami optimistis laba bersih setelah pajak hingga akhir tahun ini bisa mencapai sekitar Rp1,6 triliun-Rp1,7 triliun. Kami akan terus mendorong pertumbuhan kredit sampai akhir tahun ini," kata Yuddy sembari menyebutkan bahwa penyaluran kredit BJBR di Kuartal III-2019 hanya bertumbuh 9,8 persen (year-on-year) menjadi Rp81,5 triliun.
Baca Juga: Kantongi Izin BI, Bank BJB Rilis QR Code Pekan Ini
Dia menambahkan, menjelang akhir tahun ini BJBR juga akan fokus mendorong pertumbuhan DPK yang pada Kuartal III-2019 meningkat 10 persen (yoy) menjadi Rp98,4 triliun. "Kami akan mendapatkan dana tambahan dari pemda (Pemerintah Provinsi Jawa Barat) untuk perbaikan CAR (rasio kecukupan modal) kami," ucap Yuddy.
Perlu diketahui, keputusan BJBR menjadi Bank Administrator RDN ini telah menjadikan Perseroan sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) pertama yang akan memberikan jasa kepada Perusahaan Efek untuk membuka rekening dana nasabah untuk bertransaksi di pasar modal.
Saat ini ada 17 Bank Administrator RDN yang bekerja sama dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) untuk periode 2019-2024, terdiri dari 13 bank umum, tiga bank syariah dan satu BPD.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri