Frank Wang merupakan satu dari banyak miliarder yang harus melewati masa kegagalan terlebih dahulu sebelum menikmati kesuksesan. Ia merupakan pria asal China yang memiliki perusahaan drone ternama, DJI.
Berdasarkan keterangan dari Forbes, pria yang kini berharta US$4,8 miliar atau setara Rp62,7 triliun ini pernah mengalami kegagalan dan sempat hilang arah.
Kecintaannya terhadap dunia penerbangan sudah terlihat dari ia masih kanak-kanak. Ia senang membaca buku seputar pesawat terbang, dan mencari tahu tentang rangkaian helikopter.
Baca Juga: Terkuak! Mayoritas Konglomerat China Kaya Raya Berkat. . .
Sampai suatu ketika disaat ia berusia 16 tahun, Wang diberikan hadiah helikopter yang bisa dikendalikan dengan remote kontrol. Hadiah itu diberikan keluarganya setelah Wang berhasil mendapatkan nilai tinggi saat ujian.
Ketertarikannya terhadap dunia penerbangan belum juga kandas. Ia bermimpi ingin berkuliah di Amerika Serikat (AS). Namun, mimpinya harus ia kubur dalam-dalam karena nilai yang ia miliki tidak mencukupi.
Akhirnya, Wang memilih berkuliah di Hong Kong University of Science & Technology. Namun, ia sering bolos dan seakan kehilangan arah karena tidak berniat masuk kampus tersebut.
Saat bolos kuliah, Wang pun menekuni hobinya merakit sistem penerbangan helikopter mainan. Karena berhasil, ia pun menjadikannya sebagai proyek kuliah, dan tanpa disangka ia mendapat pujian dari dosennya.
"Aku memang tak bisa bilang dia lebih pintar dari siswa lainnya. Namun, performa baik dalam pekerjaan itu tidak bisa dinilai dari rangking yang bagus saat kuliah," sebut dosen robotikanya, profesor Li Zexiang.
Baca Juga: Simak Kisah Taipan China Pembesut 'Kamera Jahat' Berharta Rp12 Triliun
Sampai tahun 2006, Wang masih sibuk membuat kontroller perangkat terbang. Lalu bersama dua teman kuliahnya dia pindah ke Shenzen, ke sebuah apartemen untuk merintis perusahaan DJI. Mereka bermarkas di sebuah apartemen yang dibayar dengan sisa uang beasiswa Wang.
Bermodal nekat, dia awalnya menjual komponen flight controllers ke beberapa klien seperti universitas. Komponen itu bisa digunakan untuk membuat drone secara mandiri.
Penjualan semakin menunjukkan hasil. Wang telah mampu merekrut beberapa karyawan.
Penjualan semakin bagus dan membuat Wang bisa merekrut beberapa karyawan. Singkatnya pada akhir tahun 2012, DJI akhirnya mampu membuat drone lengkap. DJI Phantom, demikian namanya yang siap mengudara pada Januari 2013.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: