Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Marwan: Ahok Lebih Pantas Ditahan!!

        Marwan: Ahok Lebih Pantas Ditahan!! Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (Irres) Marwan Batubara menilai tidak layak mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi pimpinan BUMN. Menurut dia, Ahok lebih pantas ditahan karena berbagai dugaan kasus yang membelitnya.

        "Ahok lebih pantas ditahan ketimbang diberi jabatan. Apa istimewanya Ahok? Indonesia punya ratusan bahkan ribuan anak bangsa yang bisa dan siap pimpin BUMN, yang lebih kredibel," katanya kepada wartawan, Kamis (14/11/2019).

        Baca Juga: Ahok Bakal Jadi Bos BUMN, Demokrat Bahas-Bahas Eks Napi

        Baca Juga: Pro Kontra Ahok Bakal Jadi Bos BUMN, Respons Jokowi Santuy

        Lanjutnya, sepengetahuannya dirinya ada ketentuan di BUMN, yaitu calon direksi dan komisaris BUMN harus memiliki nama bersih, tidak bermasalah secara hukum, dan tentu figur yang kredibel.

        "Selanjutnya, bangsa ini akan ditertawakan oleh negara-negara lain, sudah jelas ini orang (Ahok) secara hukum bermasalah, terus masih dikasih jabatan," ucapnya.

        Kemudian, menurut dia yang lebih penting, rakyat sebagai pemilik BUMN tidak rela perusahaan negara dijalankan dan dikelolah oleh orang yang punya masalah hukum.

        "Kenapa Ahok bertahan bahkan bakal diberi jabatan? Duagaan saya karena rezim dan penegak hukum melindunginya," jelasnya.

        Diberitakan sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendatangi kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Rabu (13/11).

        Ahok sendiri diduga tersandung banyak permasalahan. Di antaranya pembelian bus rusak dari RRC, dan pembelian mark-up RS Sumber Waras, tanah DKI. Selain itu, penggusuran rumah rakyat. Bahkan, Ahok seorang terpidana kasus penistaan agama.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: