Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sajikan 11.021 Ikan Bandeng Presto, Jatim Pecahkan Rekor MURI

        Sajikan 11.021 Ikan Bandeng Presto, Jatim Pecahkan Rekor MURI Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
        Warta Ekonomi, Surabaya -

        Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tahun lalu 2018 2018 kontrbusi dari perikanan dan kelautan di Jatim sebesar Rp 50,9 triliun atau setara 2,3 persen terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Jatim yang mencapai Rp 2.189,78 triliun.

        ?Kami berharap pada 2019 ini Kita akan meningkatkan seluruh hal terkait dengan sektor ini, tidak sekedar meningkatkan konusmsi ikan, tetapi juga bisa memaksimalisasi seluruh energi positif yang kita punya di Jatim, mulai skil, teknologi dan jejaring. Bahwa, di sektor perikanan ini kita bisa meningkatkannya lebih baik,? ungkap Khofifah usai pembukaan pameran produk perikanan dan olahan laut ?Fish and Marine Exhibition 2019? di pelataran Parkir Timur Surabaya Plaza Hotel, Surabaya, Jumat (15/11/2019).

        Lebih lanjut Khofifah mengungkapkan, selain kebutuhan dalam negeri, selama ini perikanan di Jatim juga memenuhi kebutuhan di luar negeri. Informasi yang diperoleh dari calon konsulat jenderal (Konjen) yang akan bertugas di Jeddah dan mampir ke kantornya beberapa waktu lalu, bahwa saat ini Jatim memasok 10 persen untuk kebutuhan ikan patin selama musim haji, dan Indonesia sendiri sebanyak 25 persen. Kementerian Luar Negeri melalui Konjen di Jedda meminta agar suplai ikan Patin dari Jatim untuk kebutuhan selama haji ditingkatkan. Untuk itu, dia sudah mengomunikasikan ke Bupati Tulungagung yang memang produksi ikan patinnya tidak hanya terbesar tapi juga terbaik di Indonesia.?

        Baca Juga: Ini Cara Khofifah Genjot Ekonomi Syariah Jawa Timur

        Baca Juga: Polemik GBT, Ketua KONI Jatim Bela Khofifah

        ?Ternyata ikan patin Tulungagung juga tak hanya memenuhi kebutuhan ikan patin dalam negeri tapi juga luar negeri. Itu artinya, budidaya patin luar biasa pangsa pasarnya. Tinggal sekarang bagaimana memuaskan para pembudiaya patin. Karena pangsa pasarnya luar biasa, Kementerian Luar Negeri melalui Konjen Jeddah akan memfasilitasi agar suplai ikan Patin dari Jatim untuk kebutuhan jamaah haji lebih besar lagi,? ungkap Khofifah.

        Tak hanya ikan patin, dia juga berharap budidaya ikan lain juga terus dikembangkan, seperti ikan bandeng, ikan lele, ikan gurami dan lainnya. Khofifah yakin banyak peluang yang bisa dikembangkan di sektor kelautan dan perikanan di Jatim.?

        Terkait Provinsi Jatim memecahkan rekor Museum Republik Indonesia (MURI) mampu menyajikan bandeng presto sebanyak 11.021 ikan. secara tegas Khofifah mengatakan, pemecahan rekor MURI untuk penyajian 11.021 bandeng presto yang disiapkan oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Gresik dan Sidoarjo ini merupakan bagian dari upaya Pemprov Jatim untuk mendorong peningkatan konsumsi ikan.?

        ?Saya berterimakasih kepada UMKM dari Gresik dan Sidoarjo yang telah menyiapkan bandengn presto 11.089 ikan dan telah dikonsumsi pada pagi tadi dan ini adalah bagian dari program kita untuk meningkatkan konsumsi ikan. Kita tahu, ayo teruskan gemar makan ikan. Makin banyak ikan yang kita konsumsi, rasanya stunting makin banyak bisa kita perangi,? kata wanita nomer satu di Jatim ini.

        Sementara Senior Manager MURI, Ariani Siregar mengatakan, pencatatan rekor MURI atas penyajian bandeng presto terbanyak ini merupakan kesekian kalinya yang dicapai oleh Jatim dibawah kepemimpinan Gubernur Khofifah. Sebelumnya, Jatim juga telah mencatat penyajian lele dan apel terbanyak.??

        ?Khusus untuk rekor penyajian bandeng presto kali ini, Jatim menumbangkan rekor yang sebelumnya dicapai oleh Pemerintah kabupaten Pemalang yang mencatat rekor sebanyak 9.936 ikan,? ujarnya.

        Terpisah Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Moh. Gunawan Saleh menjelaskan, pameran produk perikanan dan olahan laut ?Fish and Marine Exhibition 2019 akan berlangsung tanggal pada 15-17 November 2019 bertujuan antara lain sebagai ajang promosi produk keluatan dan perikanan yang diusahakan oleh UMKM maupun sekala industri, membuka akses pasar yang lebih luas kepada pelaku pasar, menumbuhkan usaha berbasis? kelauatan serta meningkatkan konsumsi ikan.?

        ?Pameran ini akan mempertemukan semua pelaku usaha produk perikanan dan kelautan baik skala UMKM maupun industri, sehingga diharapka akan menggairahkan bisnis di sektor ini,? pungkas Saleh.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Ali Topan
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: