Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        China Paksa Militer AS Berhenti Lenturkan Otot di Laut China Selatan

        China Paksa Militer AS Berhenti Lenturkan Otot di Laut China Selatan Kredit Foto: Reuters/Gary Cameron
        Warta Ekonomi, Bangkok -

        China mendesak militer Amerika Serikat (AS) berhenti melenturkan otot di Laut China Selatan dan menghindari ketidakpastian baru di Taiwan. Pernyataan itu terlontar selama perundingan tingkat tinggi yang menegaskan ketegangan antara dua ekonomi terbesar di dunia itu.

        Juru bicara pemerintah China mengungkapkan pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) China Wei Fenghe pada Menhan AS Mark Esper sekitar dua pekan setelah pejabat Gedung Putih mengecam intimidasi China di wilayah maritim itu. Sehari sebelumnya, Esper secara terbuka menuduh Beijing menggunakan paksaan dan intimidasi untuk mendorong tujuan strategis di wilayah itu.

        "Selama perundingan tertutup di sela pertemuan para menhan di Bangkok, Wei mengatakan pada Esper untuk berhenti melenturkan otot di Laut China Selatan serta tidak memprovokasi dan meningkatkan ketegangan di Laut China Selatan," papar juru bicara pemerintah China Wu Qian, dilansir Reuters.

        Baca Juga: AS-China Rukun, Damai Dagang Berlanjut

        China mengklaim hampir sebagian besar wilayah Laut China Selatan serta membangun beberapa pos militer di pulau-pulau buatan. Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga mengklaim beberapa wilayah maritim itu. AS menuduh China memiliterisasi Laut China Selatan dan mencoba mengintimidasi negara-negara tetangga Asia yang mungkin ingin mengeksploitasi cadangan minyak dan gas. Angkatan Laut AS secara rutin membuat marah China dengan menggelar operasi kebebasan navigasi dengan kapal-kapal perang berlayar dekat pulau-pulau buatan China di Laut China Selatan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Shelma Rachmahyanti

        Bagikan Artikel: