Mantan Presiden Real Madrid, Ramon Calderon, menyarankan kepada winger asal Wales, Gareth Bale, untuk kembali memperkuat Tottenham Hotspur dan bergabung bersama pelatih asal Portugal, Jose Mourinho. Menurut Presiden Real Madrid pada kurun waktu 2006 hingga 2009 tersebut, hal ini dapat menjadi solusi terbaik dari situasi pelik yang dihadapi Bale di Madrid.
Calderon mengungkapkan, dalam beberapa kesempatan, Mourinho sempat mengakui keingiannya untuk merekrut Bale, termasuk kala Mourinho masih membesut Manchester United pada 2017 silam. Kini, dengan ditunjuknya Mourinho sebagai pelatih anyar Spurs, bukan tidak mungkin kepindahan Bale ke bekas klubnya itu bisa benar-benar terwujud.
Sebelum hijrah ke Real Madrid pada 2013 dan memecahkan rekor pemain termahal pada saat itu, Bale menghabiskan waktu selama enam musim memperkuat The Lilywhites. Kondisi ini tentu dapat menjadi salah satu pertimbangan eks winger Southampton itu untuk kembali ke tim asal London Utara tersebut.
Baca Juga: Zidane Tak Tertarik Komentari Perayaan Kontroversial Bale
Di sisi lain, Calderon menilai, kepindahan Bale ke The Lilywhites itu dapat menjadi solusi terbaik, tidak hanya buat Bale tapi juga buat Los Blancos.
''Memang benar, Mourinho menyukai Bale. Pada 2017, dia sempat berusaha mendapatkan Bale, tapi Madrid justru memperpanjang kontrak Bale. Saya ingat, dia pernah berkata, 'jika dia hengkang, maka saya akan menunggunya'. Jadi, ini dapat menjadi solusi terbaik buat kedua belah pihak (Madrid dan Bale),'' kata Calderon kepada BBC, Jumat (22/11).
Dalam beberapa pekan terakhir, kiprah Bale di Real Madrid memang kembali menjadi sorotan, terutama dari media-media asal Spanyol. Winger berusia 30 tahun itu dinilai lebih memprioritaskan hobi bermain golf dan tampil buat timnas Wales ketimbang memperkuat Real Madrid.
Absen memperkuat Los Blancos sejak awal Oktober lalu lantaran dianggap mengalami cedera betis, Bale justru tampil bersama timnas Wales di lanjutan babak kualifikasi Piala Eropa 2020, akhir pekan lalu. Hubungan antara Real Madrid dan Bale pun kian panas kala Bale bersama rekan-rekan setimnya melakukan selebrasi pasca-Wales membungkam Hungaria, 2-0, pertengahan pekan ini.
Dalam selebrasi tersebut, Bale terlihat memegang bendera Wales, yang bertuliskan, ''Wales. Golf. Real Madrid. Begitulah urutannya''. Selebrasi kontroversial itu lantas menyulut kritikan tajam dari berbagai media di Spanyol dan reaksi keras dari kelompok suporter Madrid.
Calderon pun menyebut, selebrasi tersebut sebagai tindakan kekanak-kanakan dan membuat masalah yang dihadapi Bale di Real Madrid semakin kompleks.
''Selebrasi itu seperti menyiramkan bensin ke api. Anda harus paham, penilaian fan bisa sangat berbeda," jelas Calderon. "Mereka marah karena seorang pemain yang digaji begitu mahal tidak bermain selama 50 hari dan absen di enam laga. Sementara tiba-tiba ia bermain untuk timnas Wales dan tampil cukup baik.''
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: