Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Neymar Dibenci tapi Masih Dicari PSG

        Neymar Dibenci tapi Masih Dicari PSG Kredit Foto: (Foto: Reuters)
        Warta Ekonomi, Madrid -

        Sukar dikendalikan hingga kerap menimbulkan persoalan di tim, itulah sosok Neymar da Silva Jr. Namun, suka tidak suka pelatih Paris Saint-Germain (PSG) Thomas Tuchel mengakui kalau keberadaan Neymar tetap dibutuhkan meski dibenci terkait perangainya.

        Sudah menjadi rahasia umum kalau bintang asal Brasil itu di awal musim terang-terangan ingin hengkang dari Paris. Neymar ketika gelaran Copa America mengatakan ingin kembali ke Barcelona. Proses negosiasi pun sempat terjadi, walau akhirnya gagal setelah kedua pihak tak sepakat soal harga.

        Dan setelah kejadian ini Neymar seolah jadi pemain 'terbuang'. Ia terpinggirkan dari tim. Namun Neymar tetaplah Neymar, pemain yang haus gol. Semuanya bisa ditunjukkan di kompetisi lokal maupun Liga Champions.

        Baca Juga: Tuchel Kecewa dengan Sikap Neymar, Pemain Brasil Itu Sudah...

        Tuchel mengakui dirinya masih membutuhkan jasa Neymar bersama Kylan Mbappe untuk memberikan trofi pada PSG musim ini. Peluang itu memperoleh gelar Liga Champions pun semakin terbuka setelah PSG kukuh di puncak klasemen Grup A.

        Jika mereka bisa manahan apalagi menumbangkan Real Madrid di Santiago Bernabeu, Rabu (27/11/2019) dinihari, PSG akan lolos ke babak 16 Besar.

        Mengomentari Neymar, Tuchel kepada France Info mengatakan tidak mudah dalam kondisi Neymar.

        "Itu tidak mudah sama sekali! Dia memiliki hati yang besar. Sayangnya, dia tidak selalu menunjukkan bahwa dia adalah seorang bocah yang murah hati dan dapat diandalkan. Terkadang dia provokatif dan sangat disayangkan karena itu tidak perlu," jelas Tuchel.

        "Saya memberitahunya. Kami banyak tertawa bersama dan saya selalu berusaha mengatakan yang sebenarnya. Dia menerimanya, tapi itu sulit. Neymar provokatif ketika dia merasa ada sesuatu yang salah, tetapi dia tidak ketika dia tenang," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: