Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rektor Unej Berhentikan Ketua LP3M, 'Ada yang Perlu dan Tak Perlu Diberhentikan'

        Rektor Unej Berhentikan Ketua LP3M, 'Ada yang Perlu dan Tak Perlu Diberhentikan' Kredit Foto: Reuters/Suhaib Salem
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rektor Universitas Jember (Unej) Moh Hasan angkat bicara terkait pemberhentian Dr Akhmad Taufiq sebagai Ketua Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember (Unej) yang memaparkan hasil pemetaan radikalisme di kalangan mahasiswa Unej.

        "Yang bersangkutan (Akhmad Taufiq) dinilai melanggar sumpah jabatan dan perintah pimpinan untuk tidak mempublikasikan data hasil pemetaan radikalisme mahasiswa Unej kepada publik," kata Hasan usai melakukan pelantikan dan serah terima jabatan Ketua LP3M Unej di Lantai 3 Gedung Rektorat Unej, Rabu.

        Baca Juga: Pak Menag Dengar Nih Pesan Wapres Ma'ruf: Radikalisme Bukan Soal Cadar dan Celana Cingkrang!

        Ia mengaku sudah menegur dosen FKIP Unej itu usai rapat pimpinan atau sehari setelah pernyataannya muncul di sejumlah media dengan tujuan untuk mengingatkan bahwa data pemetaan radikalisme merupakan rahasia yang seharusnya tidak disampaikan kepada masyarakat karena akan berdampak negatif bagi Unej dan kecemasan orang tua yang anaknya kuliah di Unej.

        "Saat semuanya sudah meninggalkan ruangan rapat pimpinan, tinggal saya dengan Pak Taufiq dan satu orang lagi, kemudian saya bilang kepada Pak Taufiq bahwa yang disampaikan ke media itu ngawur dan seterusnya karena saya sudah minta data itu dirahasiakan," ucap Rektor Unej dua periode itu.

        Menurutnya hal tersebut merupakan sumpah jabatan jadi sesuatu yang sifatnya rahasia atau atas perintah rektorat dan perintah itu dikeluarkan tidak sembarangan karena memikirkan banyak hal dalam kelembagaan Unej misalnya orang tua mahasiswa dan pihak-pihak terkait.

        "Unej tidak percaya 100 persen atas hasil pemetaan itu, namun data itu kami tangkap untuk pemetaan dengan melakukan langkah-langkah yang sudah dilakukan untuk mengantisipasi radikalisme di kampus," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: