Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dituduh Berperan Tutupi Serangan Senjata Kimia Suriah, Sindiran AS buat Rusia Keras!

        Dituduh Berperan Tutupi Serangan Senjata Kimia Suriah, Sindiran AS buat Rusia Keras! Kredit Foto: Reuters/Maxim Shemetov
        Warta Ekonomi, Washington -

        Amerika Serikat (AS) menuding Rusia turut menutupi serangan senjata kimia yang dilakukan oleh pemerintah Suriah. Tudingan itu disampaikan AS dalam pertemuan Organisasi Larangan Senjata Kimia (OPCW) di Den Haag, Belanda.

        Duta Besar AS untuk OPCW, Kenneth Ward, seperti dilansir Reuters pada Kamis (28/11/2019), mengatakan bahwa Rusia dan Suriah hanya berusaha untuk menutupi penggunaan senjata kimia dengan merusak OPCW dari dalam.

        "Sayangnya, Rusia telah memainkan peran sentral dalam menutupi serangan ini. Rusia dan Suriah mungkin duduk bersama kita di sini, tetapi mereka berdiri terpisah dari kita secara fundamental. Mereka terus menggunakan senjata kimia," ucap Ward, seperti dilansir Reuters pada Kamis (28/11/2019).

        Baca Juga: Gak Mau Tunduk pada AS, Turki Tegas S-400 Rusia Penting untuk Terapkan...

        Duta Besar Rusia untuk OPCW, Alexander Shulgin kemudian menolak dengan tugas tudingan AS tersebut.

        "Itu adalah retorika yang indah. Tapi pernyataan ini tidak benar. Kami tidak setuju," ucapnya.

        Seperti diketahui, pada April 2018 terjadi serangan senjata kimia di Kota Douma. Lebih dari 40 orang tewas dalam serangan tersebut.

        AS, Inggris, dan Prancis menuding Damaskus berada di balik serangan tersebut dan kemudian memutuskan untuk merespon dengan melancarkan serangan ke basis-basis militer Suriah.

        Tim Investigasi dan Identifikasi OPCW (IIT) sendiri, yang didirikan pada Juni 2018, sedang menyelidiki siapa yang bertanggung jawab atas serangan Douma dan beberapa beberapa insiden lainnya. Laporan pertama tim tersebut rencananya akan dirilis tahun depan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: