Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Aturan Pemisahan Pintu Restoran Diakhiri Arab Saudi

        Aturan Pemisahan Pintu Restoran Diakhiri Arab Saudi Kredit Foto: Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court
        Warta Ekonomi, Riyadh -

        Arab Saudi selama beberapa dekade telah mewajibkan pemisahan pintu masuk setiap restoran bagi pengunjung pria dan wanita. Sekarang, aturan itu telah diakhiri atau tidak lagi wajib.

        Sebelumnya, aturan lama itu tak hanya berlaku bagi setiap restoran. Di berbagai tempat umum di Saudi, kaum pria dan wanita juga dilarang berbaur atau bercampur.

        Kementerian Urusan Kota dan Pedesaan Kerajaan Arab Saudi mengumumkan di Twitter pada hari Minggu bahwa aturan seperti itu tidak lagi wajib bagi setiap restoran.

        Baca Juga: Feminisme Itu Ide Ekstremis, Arab Saudi: Maaf, Kami Ralat

        Perubahan kebijakan itu muncul setelah Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) telah mencabut beberapa larangan bagi kaum perempuan, termasuk larangan mengemudi dan menghadiri hiburan bagi kaum perempuan.

        Sebelum aturan baru ini keluar, segregasi kaum pria dan wanita di restoran telah perlahan memudar selama satu tahun terakhir. Gejala perubahan itu terlihat ketika restoran, kafe, pusat konferensi, dan ruang konser berhenti menaati aturan kuno tersebut.

        Seorang juru bicara kementerian yang dihubungi oleh kantor berita Reuters, Senin (9/12/2019), tidak menjelaskan apakah area tempat duduk terpisah di dalam restoran juga akan dihilangkan.

        "Aturan baru itu juga tidak wajib, yang artinya restoran masih bisa mempertahankan pintu masuk yang terpisah jika pemilik memilih untuk melakukannya," katanya.

        Tidak ada pengumuman perubahan aturan pada sarana publik lainnya, seperti sekolah dan rumah sakit, yang kemungkinan masih akan tetap memberlakukan segregasi.

        Putra Mahkota MBS, 34, adalah pewaris takhta dan penguasa de facto Arab Saudi. Jika dan ketika dia menggantikan ayahnya, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, dia akan menjadi raja Saudi pertama dari generasi baru setelah suksesi enam saudara yang memerintah sejak 1953.

        Reputasi MBS di Barat tercoreng setelah kasus pembunuhan jurnalis Arab Saudi yang berbasis di Amerika Serikat Jamal Khashoggi. Jurnalis pembangkang itu dibunuh oleh agen-agen intelijen Saudi tahun lalu di dalam Konsulat Arab Saudi di Istanbul.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Shelma Rachmahyanti

        Bagikan Artikel: