Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kelewat Fokus Main PUBG, Gamer Tewas Salah Tenggak Air

        Kelewat Fokus Main PUBG, Gamer Tewas Salah Tenggak Air Kredit Foto: Instagram/pubg
        Warta Ekonomi, New Delhi -

        Seorang pria muda asal India tewas setelah minum racun yang dikiranya sebagai air minum. Peristiwa mengenaskan itu terjadi setelah ia terlalu asyik bermain game online.

        Saurabh Yadav (20) dari kota Gwalior tengah menumpang kereta api bersama teman. Mereka berbagi tas travel yang sama. Selama perjalanan, Yadav asyik bermain game PlayerUnknown's Battlegrounds yang populer, yang dikenal sebagai PUBG, di smartphonenya.

        Baca Juga: Berkat PUBG, Pria Ini Masuk Daftar Orang Terkaya di Korea Selatan

        Pada satu titik, Yadav yang asyik bermain PUBG hendak mengambil sebotol air minum. Alih-alih botol air minum yang diambil, ia malah meraih senyawa pemoles perhiasan dan meminumnya tanpa memeriksa terlebih dahulu.

        "Cairan beracun dengan cepat memperburuk kesehatannya dan ia pingsan," kata kepala Polisi Kereta Api Pemerintah (GRP) di stasiun kereta Agra Cantt, Vijay Singh, mengutip pernyataan teman korban seperti dilansir dari Russia Today, Jumat (13/12/2019).

        Menurut Singh, Yadav meninggal sebelum kereta mencapai stasiun. Mayatnya telah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani otopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.

        Dikembangkan oleh perusahaan Korea Selatan (Korsel), PUBG telah digambarkan sebagai game yang sangat adiktif, terutama di kalangan remaja.

        Pada bulan Maret, seorang pemuda India secara tidak sengaja minum cairan asam bukannya air saat bermain game. Dua bulan kemudian, seorang siswa berusia 16 tahun di India meninggal karena serangan jantung setelah bermain PUBG selama enam jam berturut-turut. Saudaranya mengatakan kepada media bahwa bocah itu memainkan permainan itu selama 18 jam sehari.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Shelma Rachmahyanti

        Bagikan Artikel: