Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Masa Depan Sektor Keuangan dan Industri Ada di Blockchain

        Masa Depan Sektor Keuangan dan Industri Ada di Blockchain Kredit Foto: Unsplash/Hitesh Choudhary
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Meski masih menyisakan pro-kontra di berbagai kalangan, faktanya pemanfaatan teknologi blockchain di berbagai sektor industri di dunia kian marak dan diminati.

        Sejalan dengan juga makin familiarnya pemakaian berbagai teknologi baru seperti artificial intelligence (AI), big data, internet of things (IoT) dan sebagainya, keberadaan blockchain dianggap sebagai gelombang baru dalam bidang industri dan perekonomian secara menyeluruh.

        "Seluruh data dan informasi yang saat ini masih disimpan dalam database di masa depan akan berada di blockchain. Itu akan menambah akses dan transparansi data di sektor teknologi, yang pada akhirnya akan mentransformasi berbagai sektor industri dan keuangan yang ada saat ini," ujar CEO Blockchain Center Global, Sam Lee di Jakarta, kemarin (12/12/2019).

        Baca Juga: Berniat Manfaatkan Blockchain, Komitmen BCA Justru Dipertanyakan

        Terbaru, Sam juga bertemu dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, guna membahas kemungkinan potensi pemanfaatan blockchain di Indonesia.

        Dengan perannya yang strategis dalam pengembangan di sektor industri dan keuangan, Sam meyakini bahwa posisi blockchain di masa mendatang sangat menjanjikan dan membuka peluang tumbuhnya sektor-sektor ekonomi baru yang selama ini bersifat eksklusif dan terbatas.

        Menurut Sam, setidaknya blockchain memiliki dua keunggulan utama dan penting untuk dapat diandalkan dalam dunia bisnis, yang tidak dimiliki oleh jenis teknologi lain yang telah ada saat ini.

        "Pertama, sistemnya terdesentralisasi dan terdistribusi ke semua komputer pengguna yang ada dalam jaringan. Semua catatan yang telah terjadi pada sistem bisa dilihat dan dikelola semua orang, namun tidak bisa lagi diubah. Dia bersifat kekal dan tidak bisa dipalsukan karena sudah terenkripsi dalam sistem," tutur Sam.

        Keunggulan kedua dari blockchain, Sam menjelaskan, adalah kemampuannya meningkatkan produktivitas dan keamanan transaksional. Selain itu, juga dapat dimanfaatkan untuk mengurangi biaya operasional serta mengurangi potensi jeda jika ada dalam satu rantai pasokan.

        "Dia memiliki sifat transparansi yang baru dalam ekosistem bisnis serta menghindari campur tangan pihak ketiga dalam transaksi pembayaran, sehingga sangat secure," tegas Sam.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Taufan Sukma
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: