Canggih! Mulai Sekarang SKK Migas Bisa Pantau Operasional Migas Nasional Secara Online
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas?membangun dan meresmikan Integrated Operation Center (IOC) untuk melakukan akselerasi operational excellence di sektor hulu migas.
Diketahui, untuk merealisasikan visi bersama kembali meraih second golden era, Road to 1 Million Barrel, SKK Migas terus melakukan berbagai langkah dengan berbagai terobosan dan inovasi untuk mewujudkan operational excellence yang dapat meningkatkan efisiensi, kecepatan, dan akurasi di sektor hulu migas.?
Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Manajemen SKK Migas Pantau Lifting di KKKS Chevron Pacific Indonesia
Di era revolusi Industri 4.0, sektor hulu migas harus melakukan perubahan dan mampu menerapkan industri 4.0 guna dapat meningkatkan daya saing agar sektor ini tetap kompetitif dan mampu menarik investasi. Salah satu langkah yang dilakukan oleh SKK Migas ini adalah mendorong penerapan digitalisasi yang lebih masif yang mampu mengintegrasikan operasional SKK Migas dan Kontraktor KKS.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menuturkan, IOC merupakan sebuah sistem yang dapat melakukan day to day monitoring operation secara real time sehingga memudahkan SKK Migas mendapatkan akses data setara KKKS sebagai operator dalam pelaksanaan pengelolaan kegiatan di wilayah operasi KKKS.
"Dengan IOC akan menjadikan SKK Migas dapat melakukan pengawasan yang lebih efektif dan melakukan berbagai tindakan preventif dengan memberikan masukan-masukan kepada KKKS dalam melaksanakan operasionalnya sebelum terjadi keiadian negatif sebagaimana yang ada di tahun 2019 sehingga menghambat target produksi migas," jelas Dwi Soetjipto, Selasa (31/12/2019).
Pelaksanaan Work, Program & Budget 2019 oleh KKKS harus diakui masih membutuhkan perbaikan. Adanya beberapa accident KKKS kerap memberikan dampak pada produksi migas, hambatan untuk melakukan pengawasan dalam pelaksanaan proyek dan operasional KKKS karena terkendala jarak dan waktu, menjadi salah satu tantangan dan harus diatasi agar pelaksanaan di tahun 2020 dan seterusnya dapat berjalan lebih baik.
Maka dari itu, membangun digitalisasi melalui IOC adalah salah satu inovasi dan langkah maju SKK Migas dalam menggunakan teknologi untuk mendukung pencapaian target hulu migas. IOC tersebut mencakup beberapa layanan pengelola kinerja yang terhubung dengan KKKS sehingga produksi, manajemen fasilitas, kegiatan pengeboran (drilling), dan kegiatan operasi lifting migas bisa terpantau secara realtime dan online. IOC juga dirancang sebagai working collaborative environment.?
Dengan adanya IOC, SKK Migas tidak lagi pasif dan menunggu laporan dari Kontraktor KKS. SKK Migas dapat lebih aktif melakukan pengawasan dan dapat membantu KKKS dengan memberikan saran-saran kepada KKKS, room of improvement agar tidak hanya terpaku untuk memenuhi target-target yang telah ditetapkan dalam Work, Plan & Budget, tetapi mendorong KKKS untuk mencapai target yang lebih tinggi lagi.?
"Dengan telah beroperasinya IOC, KKKS tidak dapat lagi santai-santai dalam melaksanakan programnya. Dengan data yang real time, tidak ada lagi yang disembunyikan. Oleh karena itu, kami mengajak KKKS untuk lebih melihat adanya peluang dari integrasi data ini melalui peningkatan kolaborasi yang lebih intens antara SKK Migas dan KKKS. Mari kita kaji setiap potensi yang ada dan bersama-sama kita melakukan best effort," tambah Dwi Soetjipto.
Kecepatan dan keakuratan data menjadi salah satu kunci penting bagi SKK Migas dalam mengambil keputusan. Tentu saja setiap keputusan yang diambil diharapkan dapat mendorong daya saing dan efisiensi yang lebih kuat agar sektor hulu migas dapat memberikan kontribusi yang lebih optimal bagi negara.
Layanan dan aplikasi yang tergabung di dalam IOC saat ini di antaranya yaitu, Sistem Operasi Terpadu (SOT) for Production Dashboard, Oil and Gas Lifting Dashboard, Stock Management Dashboard, Plant Information Management System (PIMS), Facility Maintenance Monitoring and Project Monitoring, Vessel Tracking Information System (VTIS), Real Time Drilling Operation, dan Emergency Response Center (ERC).
Saat ini, untuk pelaporan produksi, stok, dan lifting minyak dan gas bumi di Indonesia sudah dapat diakses secara online melalui IOC dan database sudah terintegrasi dengan 95% Kontraktor Kontrak Kerja Sama produksi sehingga sudah mencerminkan kondisi operasi KKKS secara nasional. Integrasi dengan KKKS lainnya terus berlangsung sehingga seluruh KKKS nantinya dapat terhubung melalui IOC.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum