Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hey Aa Gym, Jakarta Banjir. Kok Diam Saja, Kena Sindrom Pengecut?

        Hey Aa Gym, Jakarta Banjir. Kok Diam Saja, Kena Sindrom Pengecut? Kredit Foto: Antara/Putra Haryo Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus PKPI Teddy Gusnaidi mengungkit kembali cuitan lawas Tokoh Agama Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym terkait banjir yang melanda DKI Jakarta.

        Ia pun mengkritisi pernyataan Aa Gym yang sempat menuliskan harapan agar Jakarta dipimpin oleh Gubernur yang rendah hati.

        "Innalillahi, jakarta banjir lagi, semoga nanti ada pemimpin jakarta yang rendah hati, tak ujub takabur merasa sudah banyak bertaubat," demikian isi cuitan Aa Gym.

        Baca Juga: Kata Anies: Banjir Jakarta Bukan Salah Pembangunan Infrastruktur, Tapi...

        Baca Juga: Era Ahok Dikeruk, Zaman Anies Kampung Pulo Tetap Banjir

        Terkait itu, ia pun mempertanyakan kebenaran pernyataan Aa Gym tentang pemimpin yang rendah hari berkaca dari kondisi saat ini.

        "Hey Gymnastiar... Jakarta banjir lagi. Berarti Jakarta masih dipimpin oleh orang yang tinggi hati, ujub, takabur dan merasa sudah banyak berbuat," cuitnya dalam akun Twitternya seperti dikutip, Kamis (1/1/2020).

        Ia pun memention akun Twitter Anies Baswedan, sekaligus memperjelas pernyataan sebelumnya. "Apakah anda menuduh @aniesbaswedan tinggi hati, ujub dan takabur?" imbuh dia.

        Kemudian, ia pun kembali melontarkan pertanyaan kepada Aa Gym yang saat ini disebut bungkam soal banjir di Ibu Kota pada awal 2020.

        "Apakah Anda kena sindrom pengecut sehingga diam saja?" tukasnya.

        Sekedar informasi, sejak Rabu (1/1) malam, posko banjir Jakarta mencatat jumlah pengungsi banjir di seluruh wilayah DKI Jakarta mencapai angka 31.232 orang hingga Rabu, (1/1) malam.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: