Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mentan Dorong Sulsel Jadi Pionir Perkreditan Pertanian

        Mentan Dorong Sulsel Jadi Pionir Perkreditan Pertanian Kredit Foto: Kementan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak pimpinan daerah dan para petani di Sulawesi Selatan untuk memanfaatkan layanan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam meningkatkan kinerja sektor pertanian dari hulu hingga hilir.

        Menurut Syahrul, sistem perkereditan ini sudah dirancang untuk memfasilitasi kepentingan usaha rakyat dengan nilai bunga rendah, yakni 6 persen dari setiap peminjaman. Adapun total anggaran yang dikoordinasikan di Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini mencapai Rp50 trilliun.?

        "Saya kira KUR ini benar-benar berbunga rendah karena Bapak Jokowi telah menurunkan hingga 6 persen. Nah, 6 persen itu kalau diambil 50 juta per orang, maka sangat banyak manfaatnya untuk menjadi modal pertanian," ujar Syahrul saat menghadiri pertemuan dengan 5.000 petani di Wisma Negara Sulawesi Selatan, Sabtu (25/1/2020).

        Baca Juga: Mentan Syahrul Limpo Gaungkan Tiga Misi Pangan Dunia di Jerman, Mantap!

        Syahrul mengatakan, program ini juga sudah dikendalikan dengan aturan main yang cukup ketat karena langsung diawasi oleh para pimpinan daerah. Meski demikian, pemerintah tetap menjamin dan membuka akses perkereditan ini secara luas.

        "Kalau ini termanfaatkan dengan baik, maka tidak perlu lagi petani ngambil pinjaman dari mana-mana yang bunganya besar-besar. Dan tentu saja semua penerima KUR masuk dalam kelompok-kelompok tani yang kita kendalikan bersama," katanya.

        Selain KUR, Syahrul juga mengajak para penyuluh di Sulsel untuk menghidupkan lembaga Komando Startegi Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang ada di tiap kecamatan. Lembaga ini, kata Syahrul, akan menjadi spion utama dalam memantau perkembangan pertanian.

        "Saya berharap Sulawesi Selatan menjadi pionir Kostratani karena di sini banyak penyuluhnya. Bahkan, ke depan Kapolsek, Danramil, dan Camat harus masuk dan ikut terlibat dalam sistem Kostratani ini. Nanti akan ada Kepresnya," katanya.

        Dengan berbagai program yang ada, kata Syahrul, sektor pertanian merupakan sektor startegis yang berorientasi pada pilihan pasti karena membawa semua orang pada posisi untung. Terlebih, Indonesia adalah negara subur, yang memiliki alam tropis.

        Baca Juga: Dukung Sikap Mentan, Bupati Bekasi Komitmen Jaga Tak Ada Alih Fungsi Lahan Pertanian

        "Jadi mengelola pertanian di Indonesia itu tidak ada ruginya. Pertanian itu sesuatu yang pasti. Kalau kau mau kecamatanmu sejahtera, urus pertanianmu dengan baik. Pertanian hanya rugi kalau tidak dikelola dengan baik. Pertanian hanya gagal kalau ada bencana alam, kalau ada hama dan kalau manusia salah managemen. Pertanian hanya gagal kalau terjadi korupsi dan penyelewengan," katanya.

        Gubernur Sulawesi Selatan yang diwakili Sekretaris Daerah Abdul Hayat Gani menyampaikan terima kasih atas kunjungan Mentan Syahrul ke tanah Bugis. Dia berharap kunjungan ini menjadi pemicu bagi Sulawesi untuk meningkatkan produksi pertanian menjadi berlipat-lipat.

        "Apalagi kami sudah diberi bantuan berupa KUR. Tentu kita harapkan perkereditan ini mampu membuat sesuatu yang besar sesuai dengan kebutuhan. Mudah-mudahan semua kecamatan di Sulawesi semakin kuat dengan perkereditan KUR," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: