Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Trump Akan Jelaskan Rencana Perdamaian Timur Tengah pada Pemimpin Israel

        Trump Akan Jelaskan Rencana Perdamaian Timur Tengah pada Pemimpin Israel Kredit Foto: Foto/Reuters
        Warta Ekonomi, Washington -

        Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diperkirakan menjelaskan rincian proposal perdamaian Timur Tengah pada para pemimpin Israel pada Senin (27/1). Langkah ini diperkirakan menuai kecaman dari Palestina dan dunia internasional.

        Trump akan menggelar pertemuan terpisah dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan Benny Gantz dari Partai Biru dan Putih yang menjadi pesaing Netanyahu dalam pemilu 2 Maret.

        Pada Selasa (28/1), Trump akan memberikan pernyataan bersama dengan Netanyahu di Gedung Putih di mana presiden mungkin akan mengungkap rincian proposal perdamaiannya. Dua hari rapat kebijakan luar negeri itu berlangsung seiring pengadilan di Senat yang membahas pemakzulan terhadapnya.

        Baca Juga: Bocoran Rencana Perdamaian Timur Tengah, Seluruh Yerusalem Punya Israel?

        Palestina telah menolak berhubungan dengan pemerintahan Trump dan menolak rencana di sektor ekonomi senilai USD50 miliar yang ditetapkan pada Juli lalu untuk mendorong perekonomian Palestina dan negara-negara Arab. Palestina menduga rencana itu akan menghapus harapan memiliki negara merdeka di Tepi Barat, Yerusalem timur dan Jalur Gaza.

        Gedung Putih berharap jika Trump dapat memperoleh dukungan dari Netanyahu dan Gantz untuk rencana itu, maka akan menciptakan momentum. Pejabat AS menyatakan Trump ingin tahu dukungan Netanyahu dan Gantz pada rencana itu sebelum mengumumkannya.

        "Pesan Trump pada keduanya, 'Anda memiliki enam pekan untuk mendapat rencana ini berjalan, jika Anda menginginkannya'," ungkap pejabat pemerintah AS.

        Mendapat dukungan dari kedua pemimpin Israel itu memberikan kekuatan politik pada rencana Trump tersebut.

        "Tidak peduli apa yang terjadi pada (pemilu Israel) 2 Maret, kedua pemimpin partai terbesar itu dapat mendukungnya," ujar sumber pejabat AS itu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Shelma Rachmahyanti

        Bagikan Artikel: