Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengecam aksi penggerebekan PSK (NN) yang melibatkan Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat, Andre Rosiade.
Ia menilai, NN merupakan korban politik kerakusan dan kesombongan Andre Rosiade. ?Lihatlah di negara kita, di sekeliling kita kebencian, kesombongan, kemunafikan, kerakusan politikus senayan dan eksekutif dalam politik Indonesia sudah menyebabkan penderitaan bagi wanita. Alhasil, perempuan dengan hati hancur memilih jalan menjadi PSK,? katanya kepada wartawan, Sabtu (8/2/2020).
Baca Juga: PSK yang Digerebek Andre Rosiade Ditangguhkan Penahanannya
Baca Juga: Terus Tuai Kritik, Begini Respons Kader Gerindra Terkait Andre Rosiade Gerebek PSK
Lanjutnya, ia pun menuturkan praktik tersebut seperti yang dilakukan Andre Rosiade. ?Seorang wanita di Kota Padang yang terpaksa menjadi PSK karena sulitnya perekonomian untuk menghidupi anaknya, harus dijebak untuk membuat politikus itu menjadi seperti paling hebat, dan sombong... dan harus berurusan dengan hukum,? katanya lagi.
Menurut dia, wakil rakyat seperti Andre tidak menyelesaikan permasalahan sosial seperti NN. Bahkan, ia menilai Andre menjadikan NN sebagai alat pencitraan.
Ia pun berpesan kepada seluruh kader partainya untuk tidak menyakiti permpuan yang sudah terzalimi kehidupannya.
?Saat itu orang-orang Yahudi melempari batu kepada PSK. Yesus menghampiri dan menolong, lalu orang Yahudi berkata kepada Yesus, ?Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. lalu apa pendapat Mu.?
?Jawab Yesus pada orang Yahudi ?Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu', begitu, dan tak satu pun dari mereka yang berani melempar batu kepada Maria.? tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Andre Rosiade membantah ikut terlibat dan merencanakan penggerebekan terhadap NN, perempuan berusia 26 tahun yang berprofesi sebagai PSK di Kota Padang, Sumatera Barat.
Ia menegaskan, berdasarkan keterangan Polda Sumbar, menyuruh orang, mulai dari memesan NN melalui aplikasi MiChat, hingga memesan kamar di hotel.
"Kan udah gua jelasin di situ, bahwa pertama gua gak pernah mesen, tidak pernah nama gua mesen. Kan bisa dicek di resepsionis, ada gak nama gua datang ke resepsionis, datang bayar, enggak ada," katanya, Selasa (4/2) sore.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil