Polemik tertundanya IPO Nara Hotel masih menjadi pertanyaan bagi sejumlah pihak yang menunggu hasil keputusan OJK terhadap nasib perusahaan yang bergerak dalam bidang konsultasi hotel tersebut. Emiten dan publik masih menanti hasil keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait kepastian hukum penundaan IPO tersebut.?
Namun, kasus tertundanya IPO Nara Hotel justru dinilai oleh sebagian pihak bisa berdampak buruk bagi iklim investasi dan pasar modal Indonesia. Pasalnya jika Nara benar-benar gagal melantai di Bursa, mungkin akan memiliki dampak sistemik karena banyak pihak yang secara fundamental jadi dirugikan.
"Semoga OJK tidak keliru ambil keputusan. tidak hanya investor pooling, tapi juga investor fix alotment, OJK juga perlu mempertimbangkan pandangan publik baik Investor maupun calon emiten. Jangan-jangan nanti kedepannya, calon emiten lain ga berani IPO, karena takut menjadi Nara-nara lainnya, nanti Investor juga ga berani investasi, karena ga ada kepastian hukum dari OJK", ujar trader yang tidak ingin disebutkan namanya.
Baca Juga: Manajemen Nara Hotel Tak Mau Perusahaan Dikuasai Bandar
Dia menambahkan jika dalam hal polemik Nara ini, calon emiten tentu sudah menempuh proses bisnis yang panjang untuk mempersiapkan go public. Sehingga, kata Dia, hal tersebut (jika batal IPO) dapat merugikan banyak pihak terkait industri keterkaitan atau supply chain si calon emiten. Dia berharap keputusan yang diambil OJK berdasarkan pertimbangan perlindungan bagi semua pihak, baik emiten maupun investor.?
Baca Juga: IPO Nara Hotel Ditunda, Bos BEI: Ada Komplain, Kita Selidiki Dulu
"sebagai regulator, OJK harus berada di posisinya yang bersifat netral dan mendukung iklim investasi di Indonesia. jangan sampai mengakibatkan kerugian moral dan material kepada si calon emiten, hanya karena oknum-oknum yang ingin menggagalkan IPO", tambah sang trader.
Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih menelaah lebih lanjut mengenai kasus dalam proses penawaran umum perdana PT. Nara Hotel Internasional, Tbk.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri