Bursa Efek Indonesia (BEI) menunda pencatatan saham atau initial public offering (IPO) atas saham PT Nara Hotel International Tbk (NARA) yang seharusnya dilakukan pada hari ini, Jumat(7/02/2020). Penundaan tersebut dilakukan karena ada keluhan dari pembeli saham NARA sehingga perlu dilakukan penyelidikan lebih dulu.
Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi, mengungkapkan bahwa salah seorang investor merasa ada sesuatu yang janggal dari pemesanan saham NARA sebelum IPO. Perihal itu, Inarno enggan berkomentar lebih jauh dan memilih untuk menunggu hasil penyelidikan bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca Juga: Dolar AS Balas Kekalahan, Rupiah Kewalahan!
"Kalau memang betul ada komplain tersebut valid yang artinya harus ada yang kita perbaiki. saya belum bisa ngomong apa-apa karena ini masih dalam penundaan, sampai kapan, ya tentunya setelah kita lihat, (kita) selidiki, baru nanti kita bisa jawab," tegas Inarno di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (7/02/2020).
Sebagai informasi, pengumuman penundaan IPO ini sebelumnya disampaikan BEI melalui keterbukaan informasi. Pihak otoritas bursa pun belum dapat memastikan kapan waktu pengganti bagi NARA untuk bergabung ke pasar modal.
Baca Juga: Corona Bikin Hati Panas, Top Markotop Buat Harga Emas!
Sementara itu, mengenai kejanggalan yang dikeluhkan investor, seorang sumber mengatakan bahwa hal itu terlihat melalui jumlah saham yang dipesan lebih dulu dalam masa penawaran. Sumber tersebut menjelaskan, umumnya calon investor akan mendapat jumlah saham yang lebih sedikit daripada jumlah yang ia pesan, namun dalam transaksi saham NARA ini investor mendapat jumlah saham yang sesuai dengan jumlah pesanan.
Baca Juga: Bangun Hotel di Nusa Penida, Nara Hotel Jual Saham Mencapai Senilai Rp220 M
"Jadi biasanya, kalau ada perusahaan akan IPO, orang kan pada pesen beli saham. Pesannya banyak-banyakan, normalnya, nanti dapatnya dikit. Nah ini terbalik. Pesan beli saham jumlah banyak, eh dapatnya sebesar pemesanan. Takut itu pemesan," jelas sumber tersebut seperti dikutip dari Kumparan.
Atas kejanggalan tersebut, para calon investor yang berjumlah sepuluh orang mendatangi kantor BEI untuk meminta pembatalan trasanski dan rencana pencatatan saham tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih