Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Klaim Jadi Korban Lempar Batu Sembunyi Tangan di Jiwasraya, Benny Tjokro: Jangan Rampas Hanson!

        Klaim Jadi Korban Lempar Batu Sembunyi Tangan di Jiwasraya, Benny Tjokro: Jangan Rampas Hanson! Kredit Foto: Antara/Muhammad Iqbal
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Komisaris PT Hanson International Tbk (MYRX), Benny Tjokrosaputro (Bentjok), kembali menyuarakan isi hatinya melalui secarik kertas yang dititipkan kepada kuasa hukumnya, Bob Hasan. Dalam surat tersebut, Bentjok meminta kepada pihak berwenang untuk memeriksa pembelian saham yang dilakukan Jiwasraya dalam kurun waktu mulai tahun 2006 hingga 2016.

        Permintaan tersebut didasari oleh keyakinan Bentjok bahwa ada pihak lain yang juga bersalah dan menyebabkan kerugian investasi yang dialami oleh perusahaan asuransi pelat merah itu. Tak hanya itu, Bentjok pun meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk tidak terburu-buru melakukan audit, padahal pemeriksaan transaksi pembelian saham tersebut belum tuntas.

        Baca Juga: Sebut Virus Corona Pasti Berdampak Besar pada Ekonomi, Xi Jinping Bersumpah. . . .

        "Tolong BPK RI dan Kejagung periksa juga pembelian saham langsung maupun lewat manajer manajer investasi tahun 2006-2016. Siapa aja yang buat lubang awal Jiwasraya. BPK RI tolong jangan memaksakan audit terlalu cepat kalau belum selesai periksa 2006-2016," tegas Bentjok, dikutip pada Senin (24/02/2020).

        Baca Juga:?Gak Bisa Mengelak! Virus Corona Makin Galak, Harga Emas Global Bikin Mata Terbelalak!

        Tak sampai di situ, dalam secarik kertas tersebut, Bentjok juga menyampaikan keresahannya terhadap perlakuan yang diterima oleh Hanson. Bentjok menegaskan, BPK dan Kejagung tidak boleh merampas aset milik Hanson sesuka hati hanya demi menutupi kerugian yang juga disebabkan oleh pihak lain.

        "Jangan demi gengsi pimpinan BPK RI dan Kejagung mengorbankan pihak lain (perusahaan publik) seperti Hanson untuk dirampas asetnya demi tutup lubang yang dibuat pihak lain di Jiwasraya."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: