Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soeharto Presiden Favorit, Partai Berkarya: Potret Jujur!?

        Soeharto Presiden Favorit, Partai Berkarya: Potret Jujur!? Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Priyo Budi Santoso menilai survei Indo Barometer yang menyebutkan Soeharto sebagai presiden paling disukai masyarakat merupakan potret yang jujur.

        Maka itu, kata Priyo, Partai Berkarya bersyukur di banyak survei, nyatanya Soeharto masih menjadi presiden yang paling banyak disukai rakyat.

        "Potret masyarakat seperti ini bukan tiba-tiba, survei-survei sebelumnya juga menunjukkan itu. Kami gembira atas penilaian rakyat ini," ujar Priyo, Selasa (25/2/2020).

        Baca Juga: Elektabilitas Prabowo Tertinggi, Golkar: Belande Masih Jauh!

        Dia mengatakan, Soeharto memang punya jasa yang besar saat memimpin negeri ini. "Mungkin itu yang ada dalam memori masyarakat luas sampai sekarang. Itu potret yang jujur, apa adanya, tak perlu ditutup-tutupi," ujar mantan kader Partai Golkar ini.

        Kendati demikian, kata Priyo, sebenarnya semua presiden punya jasa yang besar, bukan hanya Soeharto yang jelas-jelas menjadi ikon Partai Berkarya. "Kami semua juga menaruh hormat kepada Bung Karno, Pak Habibie, Gus Dur, Bu Mega, Pak SBY dan Pak Jokowi atas prestasi beliau semua," pungkasnya.

        Berdasarkan hasil survei Indo Barometer itu, Presiden Indonesia yang paling disukai adalah Soeharto dengan angka 23,8%. Disusul Joko Widodo 23,4%, Soekarno 23,3%, Susilo Bambang Yudhoyono 14,4%, BJ Habibie 8,3%, Abdurrahman Wahid 5,5%, dan Megawati Soekarnoputri 1,2%.

        Baca Juga: Jokowi Ogah ke Kediri Takut Lengser, PDIP Bawa-bawa Nama Soeharto

        Survei itu menggunakan sebanyak 1.200 responden, dengan margin of error sebesar ? 2.83%, pada tingkat kepercayaan 95%. Responden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.

        Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling dan untuk teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: