Perangi Corona Covid-19, Para Pejabat China Sumbangkan Dana Pribadi
Presiden China Xi Jinping dan enam pejabat tinggi negara tersebut menyumbangkan dana pribadi mereka untuk memerangi wabah virus Corona tipe baru, Covid-19. Saat ini jumlah kematian akibat Covid-19 di Negeri Tirai Bambu mencapai lebih dari 2.600 orang.
Dilaporkan Xinhua, selain Xi Jinping para pejabat di Komite Tetatp Politbiro Partai Komunis China (PKC) turut menyumbangkan uang pribadinya. Namun, Xinhua tak menyebut berapa dana yang terkumpul.
"Komite Partai dan pemerintah di semua tingkatan harus membuat pengaturan pencegahan virus serta pengembangan ekonomi untuk memenangkan perang melawan virus dan memenuhi target pengurangan kemiskinan," kata Xi dalam pertemuan Komite Tetap Politbiro PKC pada Rabu (26/2).
Baca Juga: Virus Corona Dijadikan Lelucon, Gelandang Tottenham Terancam Dihukum FA
Hal serupa pernah dilakukan China saat gempa bumi mengoyak Provinsi Sichuan pada 2008. Kala itu, anggota PKC didorong untuk membayar iuran khusus untuk upaya pemulihan. Lebih dari 45 juta anggota menyisihkan uang pribadinya. Dana yang terkumpul mencapai 9,7 miliar yuan.
Xi Jinping mengatakan wabah virus Corona atau Covid-19 merupakan darurat kesehatan publik terbesar yang dihadapi sejak negaranya berdiri pada 1949. "Situasi epidemi masih parah dan kompleks. Pekerjaan pencegahan dan pengendalian berada pada tahap paling sulit serta kritis, " ujar Xi pada Minggu (23/2) dilansir laman Straits Times.
Dia mengungkapkan wabah Covid-19 memiliki transmisi yang cepat dengan jangkauan luas. Hal itu yang menyebabkan virus tersebut sulit dicegah dan dikendalikan. "Ini krisis bagi kami dan ini adalah ujian besar," ucapnya.
Xi menegaskan saat ini tak ada ruang untuk kelelahan dan mentalitas santai bagi para pejabat China. Upaya penanganan dan perlawanan terhadap wabah harus terus dilakukan.
Xi tak menampik bahwa wabah Covid-19 akan memiliki dampak besar pada perekonomian dan masyarakat. Namun, ia yakin efeknya hanya jangka pendek atau tidak akan berlangsung dalam periode waktu yang lama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: