Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Salut! Demi Tutupi Kerugian Akibat Virus Corona, Bos Travel Ini Rela Tak Terima Gaji

        Salut! Demi Tutupi Kerugian Akibat Virus Corona, Bos Travel Ini Rela Tak Terima Gaji Kredit Foto: Twitter/NBDPress
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Platform travel online terbesar di China, Trip.com merasakan begitu banyak kepedihan dari wabah virus corona. Hal ini membuat CEO Jane Sun dan chairman James Liang akan berhenti mengambil gaji mereka demi membantu perusahaan mengatasi kerugian.

        Dilansir dari CNN di Jakarta, Selasa (10/3/2020) Sun mengatakan kepada stafnya tentang langkah tersebut dalam memo internal yang diberikan kepada CNN.

        Baca Juga: Sukarelawan yang Mau Disuntik Virus Corona Dapat Imbalan Rp65 Juta, Berminat?

        "Mulai dari bulan ini, James dan saya akan menerima nol gaji, dan anggota manajemen senior akan mengambil pemotongan gaji sukarela, hingga setengah dari gaji mereka," tulis Sun.

        Namun, Trip.com menolak mengomentari berapa besar gaji Sun dan Liang. Perusahaan juga tidak mengungkapkan gaji mereka dalam laporan tahunan terbarunya, namun mencatat pembayaran semua direksi, termasuk Sun dan Liang, sebesar USD 1,7 juta setara dengan Rp24 miliar pada tahun 2018.

        Saham di Trip.com pun turun hampir 12% sepanjang tahun ini. Virus corona yang telah menewaskan lebih dari 3.800 orang ini telah memberikan pukulan besar bagi industri perjalanan dan pariwisata.

        Permintaan untuk perjalanan anjlok lantaran banyak perusahaan mengekang perjalanan bisnis. Hotel dan maskapai penerbangan juga mulai memperingatkan kerugian yang curam.

        Di China, industri perjalanan juga menderita akibat dari kebijakan pemerintah yang melarang perjalanan domestik dan internasional sejak akhir Januari.

        Sun mengatakan kepada CNN dalam sebuah wawancara bulan lalu bahwa mereka telah melihat jutaan pesanan dibatalkan. Para ekonom di Tourism Economics juga mengatakan industri travel tidak akan sepenuhnya pulih sampai tahun 2023.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: