Makin maraknya virus corona (Covid-19) di Amerika direspons perusahaan startup yang menawarkan diagnosis medis dan kesehatan dengan memproduksi kit yang dapat digunakan untuk tes swab dan pengumpulan sampel sendiri di rumah. Namun, badan pengawas obat dan makanan (FDA) setempat melarang penggunaan alat tersebut dengan alasan tindakan tersebut dapat mendatangkan virus corona baru.
FDA mengeluarkan pedoman yang diperbarui pada 21 Maret, meskipun beberapa perusahaan sudah mulai mengirimkan kit pengumpulan sampel mereka kepada orang-orang, bahkan mulai menerima sampel kembali ke mitra laboratorium diagnostik mereka. FDA meminta sampel apapun yang diterima perusahaan tidak boleh diuji, bahkan akan dimusnahkan. Tujuannya agar tes swab dan pengujian tetap mengacu pada proses kualifikasi dan harus selalu menyeimbangkan akurasi dan keamanan.
Baca Juga: Tips Startup Hadapi Krisis Covid-19
Akibatnya, beberapa perusahaan startup, di antaranya Everlywell, Carbon Health, dan Nurx, harus segera menghentikan program pengujian mereka dengan memperhatikan aturan yang telah diklarifikasi.
Melansir TechCrunch, Carbon Health mengatakan telah bekerja keras untuk memberikan kesempatan kepada pasien untuk dapat melakukan pengujian dan pengobatan, termasuk menjalani tahap pengujian. Namun memenuhi permintaan FDA, perusahaan menghentikan distribusi kit pengumpulan sampel di rumah.
"Berdasarkan pembaruan ini oleh FDA, kami dengan tulus menyesal memberi tahu Anda bahwa Anda tidak akan mendapatkan hasil tes," ujar Carbon Health.
Perusahaan juga menyampaikan, bagi pasien yang telah mengirimkan kit kembali, spesimen akan langsung dihancurkan oleh Curative, Inc menggunakan pembuangan biohazard standar.
Sementara startup lain, Scanwell, telah mengembangkan tes di rumah yang mencakup diagnostik, menggunakan tes serologis yang mencari keberadaan antibodi dalam darah seseorang. Ini masih menunggu persetujuan FDA dan perusahaan mencari yang di bawah otorisasi penggunaan darurat, dengan waktu proses persetujuan yang diperkirakan sekitar enam hingga delapan minggu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: