Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Duit Negara Terbatas, Indonesia Tak Seberlimpah China

        Duit Negara Terbatas, Indonesia Tak Seberlimpah China Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat ekonomi Sutrisno Iwantono minta pemerintah lebih fokus menangani penyebaran virus corona atau COVID-19 karena persoalan ekonomi akan menjadi lebih mudah diatasi jika penyakit ini tertangani.

        "Dalam situasi begini harus fokus pada akar masalah, yaitu wabah virus corona itu. Jadi segala daya diarahkan untuk menghentikan penyebaran virus corona" kata Iwantono di Jakarta, Rabu.

        Baca Juga: Harga Minyak Dunia Terjungkal, Kemenkeu Pasrah Cuma Bisa Mantau?!

        Peneliti senior pada Institute of Developing Entrepreneurship ini tidak mempermasalahkan langkah stimulus yang dilakukan pemerintah. Namun Iwantono mengatakan uang negara terbatas.

        "Sebaiknya difokuskan untuk menghentikan penyebaran virus corona lebih dulu," katanya.

        Ia mengatakan, ada dana tambahan pembiayaan APBN Rp405,1 triliun tetapi terbagi-bagi untuk berbagai pengeluaran antara lain Rp75 triliun untuk kesehatan, Rp110 triliun untuk social safety net, Rp70,1 trilun untuk insentif perpajakan dan stimulus KUR (Kredit Usaha Rakyat), serta Rp150 triliun untuk program pemulihan ekonomi nasional.

        Programnya antara lain penambahan PKH (Program Keluarga Harapan), kartu sembako, peningkatan kartu pra kerja, pembebasan biaya listrik, insentif perumahan, insentif pajak dan lainnya.

        Iwantono berpendapat, pengeluaran untuk lain-lain, seperti perpajakan, KUR, stimulus ekonomi dan lainnya bisa belakangan diberikan saat pemulihan ekonomi.

        "Pengeluaran lain-lain bukannya tidak perlu, namun ibarat kebakaran maka upaya utama adalah memadamkan apinya," pungkasnya.

        Iwantono mengatakan, Indonesia bukan seperti China yang memiliki sumber daya melimpah. Amerika yang tiga hari lalu mengeluarkan stimulus 2,2 triliun dolar AS atau setara Rp35.200 triliun, dampaknya juga hanya beberapa hari saja menahan kejatuhan bursa, setelah itu kembali jatuh.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: