Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Serangan Corona Buat Kantong Kempes, Saran Pakar Keuangan Sih Mending . . .

        Serangan Corona Buat Kantong Kempes, Saran Pakar Keuangan Sih Mending . . . Kredit Foto: Freepik
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Penyebaran virus Corona yang terus meningkat di Indonesia membuat pemerintah Indonesia mengeluarkan himbauan untuk menghindari aktivitas di luar dan tetap di rumah. Sejumlah perusahaan juga telah menerapkan kebijakan bekerja dari rumah (work from home/wfh) untuk karyawannya.

        Di sisi lain, aktivitas #dirumahaja memunculkan permasalahan baru, pengeluaran ekstra yang menyebabkan keuangan rumah tangga menjadi tidak teratur. Lalu bagaimana mengaturnya supaya keuangan rumah tangga kembali normal.

        Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Krizia Maulana, mengatakan bahwa langkah pertama yang saat ini harus dilakukan adalah siapkan mental. Setiap orang harus menerima keadaan. Saat ini adalah kondisi darurat, tinggal #dirumahaja adalah opsi terbaik demi kebaikan bersama. Ketika kondisi mental baik, maka kita menjadi lebih siap dalam menghadapi permasalahan baru yang bisa muncul karena pandemi Corona ini.

        Tinggal #dirumahaja memunculkan permasalahan baru. Yang terdepan adalah membengkaknya pengeluaran rumah tangga. Kebijakan #dirumahaja untuk pelajar dan karyawan pastinya memunculkan pengeluaran ekstra yang meliputi biaya internet (kuota), listrik, makanan (snack dan cemilan), hingga pembelian suplemen (vitamin) yang jumlahnya tidak kecil. Mau tidak mau kita harus menyiapkan biaya ekstra, atau mengambil dari pos lain.

        Baca Juga: Saham Naik Takut, Turun Takut. Terus Kapan Investasinya Dong?

        ?Disinilah pentingnya memiliki dana darurat, kita bisa menggunakan sebagian dari dana darurat untuk menutupi pengeluaran ekstra. Namun bagaimana jika tidak memiliki dana darurat? Janganlah mengambil dari pos masa depan yang sudah kita siapkan. Yang bisa kita lakukan adalah mereview pengeluaran,? ujarnya.

        Lalu, apa saja pos-pos yang bisa dialihkan untuk menutupi pengeluaran ekstra. Langkah pertama adalah membuat daftar pengeluaran rutin bulanan untuk mengetahui pos-pos mana yang bisa dihentikan dan alihkan untuk menutupi pengeluaran ekstra.

        ?Contohnya anggaran transportasi, dan pos gaya hidup (nonton bioskop, makan di restoran, liburan, member gym, dan lainnya) adalah biaya-biaya yang bisa dialihkan untuk menutupi pengeluaran ekstra. Karena sudah jelas, pos-pos tersebut tidak akan dikeluarkan selama kita menjalani masa #dirumahaja,? terangnya.

        Baca Juga: Strategi Investasi di Tengah Gejolak Virus Corona

        Langkah kedua adalah menahan nafsu belanja. Ketakutan akan berkurangnya pasokan makanan menyebabkan ada segelintir masyarakat yang melakukan panic buying dengan membeli sejumlah kebutuhan pokok. Padahal pemerintah sudah memastikan pasokan makanan dan kebutuhan rumah tangga tetap aman. Jangan panik dan belanja sesuai kebutuhan. Termasuk ketika berbelanja online.

        ?Kemudahan teknologi, dan terlalu lama tinggal di rumah, membuat orang merasa bosan. Akhirnya banyak juga yang mengalihkan dengan berbelanja online. Namun hati-hati, ini justru membuat kita menjadi keranjingan berbelanja, dan menambah pengeluaran rumah tangga. Bijaklah dalam berbelanja (online). Belanjalah sesuai kebutuhan dan manfaatkan diskon yang ditawarkan merchant-merchant online yang banyak bertebaran selama masa #dirumahaja,? tegasnya.

        Menurutnya, kondisi saat ini menyadarkan kita betapa pentingnya memiliki dana darurat. Untuk itu, langkah ketiga adalah tetaplah berinvestasi. Ketika menyesuaikan anggaran rumah tangga untuk menutupi biaya tambahan selama masa #dirumahaja, bisa mengurangi sedikit porsi investasi. ?Namun setelah masa penyesuaian berakhir, dan kita sudah bisa menutupi pengeluaran ekstra tersebut, sesuaikan kembali porsi investasi kita. Jika memungkinkan menambah porsi untuk membuat porsi dana darurat yang sebelumnya tidak kita miliki,? pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: