Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Museum di Amerika Gunakan Robot sebagai Pemandu

        Museum di Amerika Gunakan Robot sebagai Pemandu Kredit Foto: Institusi Smithsonian
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Penggunaan robot sudah merambah museum. Museum Institusi Smithsonian di Amerika menggunakan teknologi robot untuk memadu pengunjung dengan interaksi yang lebih unik dan lebih dalam. Pasalnya pengunjung museum tidak akan disambut oleh staf, tetapi oleh robot yang lucu.

        Tempat-tempat seperti Museum Smithsonian memiliki dua tanggung jawab inti utama, pertama, aktif mempelajari bidang akademik yang memiliki arti khusus. Kedua, memberikan peluang?kepada masyarakat untuk mendapat paparan akademis dan peningkatan pengetahuan.

        Untuk mencapai dua tujuan ini secara efektif, prasyarat penting adalah menciptakan pengalaman inovatif untuk memastikan bahwa pameran di museum memiliki batas kontak yang lebih rendah, jumlah informasi yang lebih banyak, dan pengalaman wisata yang lebih mengasyikkan. Museum Smithsonian terus mencari berbagai teknik dan metode untuk meningkatkan pengalaman pengunjung yang sebenarnya.

        Baca Juga: Unik bin Ajaib! Gegara Corona, Wisuda di Universitas Ini Diwakili 'Badan' Robot!

        Selama beberapa tahun terakhir, Smithsonian Institution secara bertahap melakukan kontak dengan robot Pepper yang dibuat oleh Softbank Robotics. Pepper adalah robot humanoid, setinggi empat kaki, yang mampu merasakan lingkungan sekitar dan berinteraksi dengan berbagai elemen lingkungan.

        Menggunakan mode pengenalan yang didukung oleh teknologi AI, Pepper dapat memahami ketika pengunjung mendekati dan berbicara dengan mereka melalui bahasa manusia. Setelah serangkaian penelitian dan percobaan, Smithsonian Institution memutuskan untuk menggunakan robot Pepper di enam lokasi di museum untuk menguji lebih lanjut kinerja teknologi robotika dalam meningkatkan pengalaman pengunjung dan efek pendidikan.

        Pada awalnya, Kristi Delich dan timnya tidak tahu banyak tentang fungsi robot Pepper, tetapi dengan uji coba lapangan, Pepper membuktikannya dengan kekuatan yang dimilikinya. Meskipun Pepper belum ada di museum untuk waktu yang lama, Pepper sebenarnya telah meningkatkan pengalaman pengunjung secara keseluruhan.

        Baca Juga: Covid-19 Gak Bikin Semua Bisnis Buntung, Deretan Sektor Ini Bukti Nyatanya

        Institusi Smithsonian segera menemukan bahwa pengenalan robot tidak hanya dapat menarik masyarakat umum untuk berhenti, tetapi juga lebih baik menangani panduan dan persyaratan layanan pelanggan yang diajukan oleh pengunjung ketika mengunjungi museum. Pengunjung dapat memeroleh panduan dengan cepat, dan staf museum bisa lebih fokus pada pekerjaan yang lebih kompleks.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: