Harga emas kian meroket dari hari ke hari, namun sayangnya tak sejalan dengan keuntungan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sepanjang tahun 2019 lalu yang malah terjun tajam hingga sebesar 88,2% hingga tersisa Rp193,85 miliar dari Rp1,64 triliun di periode sama tahun sebelumnya.Padahal, penjualan perseroan mengalami kenaikan menjadi Rp32,72 triliun dari Rp25,27 triliun.
Sekretaris Perusahaan Aneka Tambang Kunto Hendrapawoko mengungkapkan jika angka penjualan paling besar berasal dari penjualan emas Rp22,46 triliun atau 69% dari total penjualan. Volume penjulan emas Antam mencapai 34.016 kilogram naik 22% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara dari penjualan bijih nikel Rp3,7 triliun dan bauksit Rp758 miliar.
Baca Juga: Kompak! Emas Global dan Emas Antam Sama-Sama Diskon!
Sayangnya, beban pokok penjualan naik lebih tinggi menjadi Rp28,27 triliun dari Rp20,61 triliun membuat laba kotor turun menjadi Rp4,45 triliun dari laba kotor Rp4,66 triliun.
Beban usaha juga naik menjadi Rp3,49 triliun dari Rp3,11 triliun mempengaruhi capaian laba usaha yang turun menjadi Rp955,61 miliar dari laba usaha Rp1,56 triliun tahun sebelumnya.
Lalu, beban lain-lain bersih tercatat Rp268,58 miliar yang terdiri dari pendapatan dan beban keuangan, kerugian selisih kurs, bagian kerugian entitas asosiasi dan ventura bersama serta penghasilan lain-lain bersih.
Baca Juga: Sakit Tapi Tak Berdarah: Emas Global Dibuang-Buang, Emas Antam Disayang-Sayang!
Hal ini turut mempengaruhi capaian laba tahun berjalan pada 2019 sebesar Rp194 miliar dengan earnings before interest, taxes, depreciation and amortization (EBITDA) mencapai Rp2,3 triliun.
Jumlah aset perseroan mencapai Rp30,19 triliun hingga periode 31 Desember 2019 turun dari jumlah aset Rp32,19 triliun hingga 31 Desember 2018.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: