Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono menilai keputusan pemerintah melalui Kementerian Perhubungan untuk menghentikan sementara layanan transportasi udara secara komersial yang berlaku per 24 April hingga 31 Mei 2020, akan memunculkan masalah baru.
Ia mengatakan masalah baru tersebut yakni, bangkrutnya maskapai domestik hingga agen perjalanan.
"Dan kalau sudah gulung tikar, akan sulit bagi airlines untuk bangkit kembali. Begitu juga usaha travel, sudah pasti akan bangkrut," ujarnya kepada wartawan, Jumat (24/4/2020).
Baca Juga: Gerindra Wanti-Wanti BPJS TK: Awas...
Baca Juga: Prabowo Minta Kader Gerindra Gak Marah-marahi Pemerintah, Kenapa Nih?
Menurutnya, jika industri penerbangan bangkrut, maka akan ada ratusan ribu karyawan dan petinggi penerbangan yang ikut menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK).
Bahkan, menurutnya, bangkrutnya industri penerbangan akan memicu efek domino terhadap industri lainnya yang bisa berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia.
"Kredit macet perbankan di sektor industri penerbangan juga akan terjadi. Ini dipastikan akan bisa berpengaruh besar terhadap perekonomian Indonesia," jelasnya.
Untuk itu, ia meminta pemerintah untuk tidak melarang pesawat komersil untuk terbang. "Kalau dilarang sampai 1,5 bulan dijamin airlines pasti bangkrut. Wong sebelum Covid-19 saja sudah pada ngosngosan. Kayak Garuda Indonesia yang jatuh tempo utang 500 milyar di bulan-bulan ini, apalagi dilarang terbang," ungkap Arief.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil