Keren! Begini Kisah Ibu Rumah Tangga di Afghanistan Jadi Pengusaha Sabun Organik
Sekelompok perempuan di provinsi Herat bagian barat negara Afghanistan belakangan hadir membina para ibu rumah tangga untuk memulai karir sebagai wirausaha. Konon di Afghanistan, perempuan di sana rata-rata adalah ibu rumah tangga.
Dilansir dari Okezone di Jakarta, Senin (27/4/2020) sekelompok wirausaha perempuan ini menerapkan keterampilan membuat sabun secara komersial usai kursus selama dua bulan.
Baca Juga: Bang Sandi Kasih Kiat-Kiat Agar Pengusaha Gak PHK Karyawan
Kursus tersebut diselenggarakan oleh organisasi non-pemerintah yang disebut 'World Vision'. Usaha ini diharapkan dapat membantu untuk menutupi biaya keluarga.
“Biasanya kami hanya mengurus anak-anak kami di rumah dan tidak mempunyai pekerjaan. Tidak punya kesempatan. Kini, peluangnya ada. Kesempatan datang untuk kami. Pada dasarnya, kami merasa mandiri sekarang. Kami ingin melanjutkan ini dan semoga kami akan tumbuh lebih kuat," kata seorang pekerja Rughaiya Sulaimani dilansir dari VOA.
Sebuah pabrik sabun kecil pun beberapa minggu kemudian berhasil didirikan. Toko kecil tersebut kini memproduksi sabun organik dari bahan tumbuh-tumbuhan atau herbal bermutu tinggi dan ramah untuk kulit.
“Kami membuat sabun yang dibuat dari sari semangka dan bahan-bahan lain tetapi tidak memakai susu. Orang yang mempunyai kulit berminyak sering menyukainya. Kami membuat sabun lain yang terbuat dari mentimun dan sari buah ceri dengan herbal lain tanpa susu," kata Sima Mohammad, intruktur yang mengajarkan perempuan-perempuan tersebut.
"Orang yang berjerawat menyukainya. Dan kami juga membuat sabun yang terbuat dari susu," lanjutnya.
Meski demikian, mereka berharap pemerintah daerah dapat membantu bisnis mereka lantaran baru sekitar 60-70 sabun dari sanggar kerja tersebut dikirim ke pasar lokal.
“Kami ingin bantuan pemerintah dalam menolong kami menjualkan sabun-sabun ini, sehingga kami dapat memperoleh sedikit uang dan menjadi mandiri. Kami tidak mempunyai pekerjaan lain. Membuat sabun benar-benar baik untuk kami," kata Sakinah Yosofi, seorang pekerja.
Dengan bantuan yang tepat, pekerja perempuan di sini berharap sabun buatan mereka mampu menggantikan sabun-sabun impor di pasar seluruh negeri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: