Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Skeptis Stimulus Rp1.600 T untuk Covid-19 Bisa Terealisasi, Gerindra Kritik Kadin

        Skeptis Stimulus Rp1.600 T untuk Covid-19 Bisa Terealisasi, Gerindra Kritik Kadin Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Usulan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) untuk mendorong program paket stimulus Rp1.600 triliun atau 10% dari PDB untuk memerangi pandemi virus corona atau Covid-19 dan dampak ekonominya dinilai akan sulit diwujudkan.

        Anggota DPR Komisi XI dari Fraksi Gerindra Kamrussamad mengatakan usulan Kadin tidak didukung oleh data yang akurat.

        "Jika Kadin ingin menggerakkan sektor riil, harusnya memiliki skema penyelamatan UMKM karena 129 juta tenaga kerja aktif mayoritas berada di sektor UMKM sekitar 96%. Dan UMKM klaster pertama yang terdampak dari pandemi," kata Kamrussamad di Jakarta, Senin (27/4/2020).

        Baca Juga: Covid-19 di Tanah Air Masih Menggila, Harga Obat-obatan Bakal Terus Melambung

        Ia juga khawatir apabila stimulus sebesar Rp1.600 triliun tersebut diberikan ke sektor perbankan dan? kemudian disalurkan ke dunia usaha maka bisa dipastikan UMKM tidak akan menikmati, tapi korporasi besar yang akan mengambil manfaat. "Maka potensi BLBI dan kasus Century akan bisa terulang kembali," tegasnya.

        Politisi Gerindra ini juga menilai usulan Bank Indonesia untuk melakukan printing money dan membeli surat utang negara (SUN) dengan menggunakan payung Perppu Nomor 1 tahun 2020 belumlah tepat.

        "Publik harus mengawasi secara ketat terhadap arah kebijakan ini demi kepentingan rakyat ke depan. Kita pasti akan mendukung dunia usaha sepanjang prioritaskan sektor UMKM sehingga kita bisa menahan penambahan laju pengangguran," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: