Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bu Bendahara RI 'Ngemis' Bantuan US$250 Juta ke IsDB

        Bu Bendahara RI 'Ngemis' Bantuan US$250 Juta ke IsDB Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah Indonesia sedang bernegosiasi dengan Islamic Development Bank (IsDB) untuk mendapatkan program bantuannya. Di mana, IsDB mendukung negara-negara anggotanya menghadapi Covid-19 dengan total pinjaman US$2,3 miliar.

        Presiden IsDB Bandar Hajjar bersama Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membahas dana emergensi dan rencana dukungan IsDB pada anggotanya dalam menghadapi Covid-19 melalui video conference.

        Khusus untuk Indonesia, dana emergensi Covid-19 dari pinjaman IsDB tersebut sedang dinegoisasi antara US$200-250 juta untuk program Indonesian Respond to Covid-19.

        Baca Juga: Menhub Budi Buka-bukaan Cara Survive dari Keganasan Covid-19

        "Dana emergensi Covid-19 dari IsDB dalam proses negosiasi berkisar antara US$200-250 juta," jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani mengutip Setkab, Jakarta, Selasa (28/4/2020).

        Sebagai informasi, program 3R IsDB adalah sebagai berikut:

        Respond (menanggapi), artinya memberikan tindakan segera melalui operasi Linkage Cadangan negara Selatan-Selatan dan Utara-Selatan yang berfokus pada memperkuat sistem kesehatan untuk memberikan perawatan kepada yang terinfeksi, membangun kapasitas dalam produksi alat uji dan vaksin, dan membangun kapasitas kesiapsiagaan pandemi, bekerja sama dengan Inisiatif Global G20.

        Restore (mengembalikan), artinya memberikan tindakan jangka menengah melalui jalur pembiayaan untuk perdagangan dan UKM untuk mempertahankan aktivitas dalam rantai nilai strategis inti dan memastikan kontinuitas pasokan yang diperlukan terutama untuk sektor kesehatan, ketahanan pangan, dan komoditas penting lainnya.

        Restart (mengulang kembali), artinya memberikan tindakan jangka panjang untuk membangun ekonomi yang tangguh di atas dasar yang kuat dan mengkatalisasi investasi swasta dengan mendukung pemulihan ekonomi dan pengeluaran countercyclical.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: