Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Astaga! Sebut Dokter Meninggal Bukan Karena Corona, Rocky Gerung Salahkan...

        Astaga! Sebut Dokter Meninggal Bukan Karena Corona, Rocky Gerung Salahkan... Kredit Foto: Reuters/Lucas Jackson
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik Rocky Gerung ikut mengkritisi persoalan virus Corona (Covid-19) yang terjadi di Tanah Air. Menurut dia, wabah ini tidak bisa dilepaskan dari faktor kepemimpiinan negara.

        Ia mengatakan, kepemimpinan dalam mengatasi penularan dan dampak turunannya yang buruk itulah dianggap menjerumuskan banyak masalah hingga jatuhnya korban.

        Menurut dia, saat ini sikap pemerintah dianggap laman dan menyepelekan pada awalnya menjadi ganjalan untuk terhentinya penyebaran virus Corona di Indonesia.

        Baca Juga: Gawat! Versi Rocky Gerung: Corona Baru Berhenti di Tahun...

        Diketahui, Korban positif itu di dalamnya juga adalah termasuk tenaga medis yang berjuang menjadi benteng terakhir penanganan wabah ini.

        Ia menambahkan, justru para dokter yang meninggal akibat wabah Covid bukanlah karena virus itu sendiri. Melainkan terdampak dari sistem penanganan yang buruk.

        “Saya menganggap bahwa dokter-dokter yang meninggal, mereka tidak meninggal karena Covid, tapi karena kebijakan politik yang buruk,” ujarnya dalam diskusi virtual KedaiKopi, Rabu (29/4/2020).

        Menurutnya, ada kepemimpinan ayng tidak kuat karena terbukti wabah ini bisa mencapai angka kritis lebih 5.000 kasus positif.

        Ia juga menilai, kemarahan publik kepada kebijakan pemerintah pusat yang tidak bisa menangani persoalan Covid-19 sangat mengkhawatirkan.

        Ia mengungkapkan, pemimpin-pemimpin yang sukses menangani Covid-19 adalah mereka yang memiliki kepemimpinan yang kuat, strong leadership, tidak peduli apakah sistem pemerintahannya otoriter atau demokrasi. Kedua, pemimpin yang memiliki ethics of care.

        “Di dalam keadaan lake of legitimacy, maka social unrest akan terjadi,” tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: