Mundurnya Hanafi Rais dari keanggotaan Partai Amanat Nasional (PAN) makin menguatkan pembentukan partai baru. Politisi senior PAN, Putra Jaya Husin, mengungkapkan niat itu didasari lantaran banyak kader senior merasa organisasi yang kini dipimpin Zulkifli Hasan sudah melenceng.
Menurut dia, banyak kader sudah mantap menginginkan 'kendaraan baru' untuk memperjuangkan tujuan politiknya ke depan.
Baca Juga: Hanafi Cabut dari PAN, Pasukan Amien Rais Mau Bikin Partai Baru?
"70 persen lah (persiapan bentuk partai baru). Namun, kemunduran Hanafi ini memengaruhi percepatan pembentukan partai baru," kata Putra ketika dikonfirmasi, Rabu (6/5/2020).
Putra bilang, mundurnya Hanafi yang tak lain putra kandung pendiri partai Amien Rais bukan bermaksud berancang-ancang mempersiapkan sempalan baru untuk PAN. Hanafi, kata Putra, dianggap sudah pada titik kekecawaannya kepada partai yang baru berdiri di era reformasi ini.
"(Hanafi) Seorang Waketum, Ketua Fraksi, dan Anggota DPR RI suara terbanyak saja melepaskan jubahnya itu semua, pasti ada something wrong, pasti ada masalah besar, kalau hanya masalah kecil mana mungkin Hanafi keluar dari DPR RI. Artinya, ada yang sangat prinsip membuat dia melepaskan semua jabatannya itu," kata dia.
Putra yang juga mengaku kecewa memperkirakan satu per satu kader pasti bakal keluar jika keadaan partai terus begini. Keadaan beberapa kader ingin keluar diklaimnya sudah terdengar sejak dua bulan lalu. Kritik kepada partai terlebih juga disampaikan Amien Rais selaku pendiri dan mantan Ketua Umum.
"Partai itu kan dibangun sebetulnya untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, kepentingan bangsa, bukan untuk kepentingan sekelompok orang yang ingin mendapatkan manfaat dari pengelolaan sebuah partai," kata dia.
Sebelumnya, Hanafi Rais, putra dari pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, mengundurkan diri dari kepengurusan DPP PAN dan dari Ketua Fraksi PAN DPR serta dari anggota DPR Fraksi PAN 2019-2024. Pengunduran diri tersebut dia tuliskan dalam bentuk surat pada Selasa, 5 Mei 2020.
Hanafi menilai, saat ini PAN tidak memiliki sikap yang adil dan tidak sesuai harapan karena lebih cenderung berpihak pada penguasa.
"Kecenderungan melakukan konformitas terhadap kekuasaan, sekali pun didahului kritik-kritik, bukanlah sikap yang adil di saat banyak kader dan simpatisan yang menaruh harapan PAN menjadi antitesis dari pemegang kekuasaan," ujarnya.
Surat ini telah dibenarkan oleh politikus PAN Asri Anas. Menurut dia, surat tersebut ditulis oleh Hanafi sendiri. "Saya sudah konfirmasi sama Hanafi, benar beliau mundur seperti di surat," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum