Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Fintech Pintek Kantongi Pendanaan Tahap Awal dari Accion

        Fintech Pintek Kantongi Pendanaan Tahap Awal dari Accion Kredit Foto: Pintek
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pintek, perusahaan finansial teknologi peer-to-peer lending di Indonesia, baru saja menerima pendanaan dari Accion Venture Lab, inisiatif dari Accion khusus untuk pendanaan seed-stage (tahap awal). Pintek menolak untuk menyebutkan jumlah dana yang diterima dari Accion.

        "Adanya kebutuhan yang jelas untuk pembiayaan pendidikan di Indonesia dan model bisnis Pintek yang unik, tim manajemen yang kuat, serta potensi pertumbuhan Pintek yang menjanjikan menjadikan mereka mitra ideal untuk mengatasi kebutuhan itu. Kami sangat terkesan dengan aksi cepat mereka dalam menemukan cara baru untuk membantu pelanggan selama masa sulit ini. Kami senang menjadikan Pintek sebagai salah satu portfolio Venture Lab," ujar Vikas Raj, Managing Director Accion Venture Lab, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/5/2020).

        Baca Juga: Pintek dan Nuadu Rakit Digital Learning Bikin KBM Online Efektif

        Pintek mengatakan akan menggunakan dana tersebut untuk berinovasi melalui pengembangan teknologi dan platformnya sebagai solusi kebutuhan siswa dan lembaga pendidikan yang kekurangan pada masa pandemi Covid-19.

        Di Indonesia, akses pembiayaan pendidikan sangat terbatas, baik untuk siswa maupun institusi pendidikan. Lembaga pendidikan swasta, yang jumlahnya melebihi separuh dari total sekolah menengah atas dan perguruan tinggi di Indonesia, seringkali tidak mampu memberikan jaminan memadai untuk mendapatkan pinjaman jangka panjang untuk meningkatkan fasilitas dan mempekerjakan staf berkompeten.

        Data pemerintah Indonesia, dari 2017-2018, lebih dari 150.000 ruang kelas dari total sekolah di Indonesia dalam keadaan rusak dan hampir 25 persen sekolah di Indonesia tidak memiliki perpustakaan.

        Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi yang timbul dari sektor pendidikan mencapai 3,25% pada tahun 2019, lebih tinggi dari inflasi umum, yaitu 2,72%. BPS juga mencatat bahwa rata-rata pengeluaran masyarakat Indonesia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya atau Purchasing Power Parity (PPP) sebesar Rp11.299.000 juta per tahun pada 2019.

        Hingga saat ini, Pintek telah melayani siswa yang tersebar di 26 dari 34 provinsi di Indonesia melalui kemitraan dengan berbagai sekolah dan platform pengelola pembayaran. Pintek mengadakan berbagai inisiatif inovatif guna mendukung akses ke pendidikan selama Covid-19. Saat ini, Pintek sedang melakukan survei untuk memahami dampak pandemi pada orang tua/siswa dan institusi pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan produk dan layanan mereka.

        Menanggapi hasil awal survei tersebut, Pintek bermitra dengan berbagai platform Edutech (education technology) untuk memudahkan transisi institusi pendidikan ke pembelajaran online melalui pendanaan kepada institusi pendidikan dan penyediaan sistem pembelajaran jarak jauh.

        "Kami ingin terus mendukung misi pemerintah Indonesia untuk pendidikan walaupun pada masa penuh tantangan yang kita hadapi seperti sekarang. Melalui kerja sama dengan berbagai pihak, dari orang tua siswa hingga mitra institusi pendidikan, kami terus berusaha memberikan produk finansial terbaik bagi mereka dan mendukung terwujudnya pendidikan berkualitas. Pada situasi seperti ini, kami ingin meyakinkan masyarakat untuk tidak khawatir pada pengeluaran biaya pendidikan karena kami akan hadir untuk selalu siap membantu," kata Ioann Fainsilber, Co-Founder dan Direktur Pintek.

        Dari hasil awal survei Pintek dalam menanggapi Covid-19 terlihat bahwa hilangnya pendapatan dan transisi ke pembelajaran online sebagai masalah utama orang tua. Sebagian besar orang tua yang mengikuti survei prihatin dengan kemampuan mereka untuk menutupi biaya pendidikan anak-anak mereka dan sisanya percaya bahwa mereka akan kehilangan sumber penghasilan saat ini dalam dua belas bulan ke depan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: