Lawan Hoaks Corona, WhatsApp, ICT Watch, dan Kominfo Gelar Pelatihan Literasi Digital
WhatsApp bersama ICT Watch dan didukung oleh Kemenkominfo dan Relawan TIK Indonesia meluncurkan serangkaian program literasi digital, termasuk program bincang daring, kelas online bertajuk Fundamental Literasi Digital, serta pelatihan online yang menjangkau masyarakat Indonesia di 12 kota, termasuk Manado, Ambon, Jayapura, Pasuruan, Padang, Cirebon, Denpasar, Banjarmasin, Mataram, Pekalongan, Mamuju, dan Palembang.
Masyarakat dapat dengan leluasa menentukan waktunya sendiri dalam mengikuti kelas ini, yang terdiri dari paparan para tutor yang menggunakan format video dan presentasi, serta terdapat ujian interaktif di akhir kelas. Peserta yang telah mengikuti seluruh materi dan lulus ujian akan mendapatkan sertifikat digital yang dirilis bersama oleh ICT Watch dan WhatsApp.
"Kami mendukung kerja sama antara berbagai stakeholders dalam meningkatkan literasi digital di Indonesia termasuk bersama ICT Watch dan WhatsApp. Terutama saat pandemi Covid-19, pembelajaran jadi terbuka melalui online. Materi-materi kelas online ini perlu terus diperkaya dan diperdalam dengan melibatkan lebih banyak multistakeholder yang berkontribusi aktif," ujar Semuel A Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/5/2020).
Baca Juga: Terpukul Corona, Penyaluran Pinjaman Akseleran Merosot
Adapun materi yang telah disiapkan antara lain berisi tentang menjadi netizen cerdas, pengasuhan di era digital, aktivisme sosial di dunia online, privasi dan perlindungan data pribadi, keamanan digital di ponselmu, serta praktik baik penggunaan WhatsApp. Pelatihan online ini dapat digunakan oleh siapa pun tanpa dikenakan biaya melalui situs belajar.ictwatch.id.
Tersedianya materi literasi digital secara online ini diharapkan menjadi salah satu referensi yang dapat dimanfaatkan penggiat literasi digital khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Kelas online ini juga menjadi alternatif sumber belajar di masa pandemi.
"Materi dalam program kelas online ini disusun untuk memperkaya konten positif di internet. Maka secara gotong royong kita tetap produktif membangun kapasitas diri saat #DiRumahAja selama pandemi Covid-19," ujar Widuri, Direktur Eksekutif (Plt) ICT Watch.
Terkait persebaran hoaks seputar Covid-19 di Indonesia saat ini, Wakil Koordinator Bidang Komunikasi Publik-Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dedy Permadi menyatakan bahwa masyarakat dunia tengah menghadapi disinfodemi berupa penyebaran hoaks terkait Covid-19.
"Kelas daring seperti ini sangat diperlukan untuk mempertajam kemampuan kita dalam menangkal konten negatif di internet, sekaligus memacu semangat kita untuk menyebarkan konten yang sehat dan membangun optimisme," ujarnya.
Clair Deevy, Direktur Kebijakan WhatsApp di Asia Pasifik, menambahkan, "Dalam situasi menantang di tengah pandemi Covid-19, menjadi sangat penting untuk kita semua menjaga komunikasi dan tetap terhubung dengan teman dan keluarga, serta memiliki kemampuan untuk menavigasi dunia digital."
Di tengah pandemi Corona saat ini, pemerintah di sejumlah negara telah mengeluarkan anjuran dan peraturan yang ketat terkait physical distancing, sebagaimana di Indonesia melalui anjuran untuk tetap di rumah.
Hal ini mendorong terjadinya peningkatan signifikan penggunaan teknologi digital, termasuk gawai, internet, dan media sosial, baik untuk berkomunikasi, belajar maupun bekerja. Peningkatan ini termasuk pada penggunaan aplikasi pesan pada ponsel cerdas WhatsApp sebesar 40% secara global.
Baca Juga: Bakal Terhubung dengan Messenger Rooms, WhatsApp Siap Tantang Zoom!
Namun tidak dimungkiri, peningkatan penggunaan teknologi digital ini belum selaras dengan peningkatan pemahaman literasi digital. Sehingga hal ini yang memunculkan beberapa tantangan penggunaan teknologi seperti penyebaran hoaks.
Tentang hoaks saja, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah menerima dan menganalisis beberapa hoaks yang tersebar di internet dan media sosial hingga saat ini. Beberapa hoaks tersebut antara lain seputar program pemerintah, pasien positif Corona, hingga tips cara menghindari virus Corona yang tidak valid. Konten-konten seperti ini telah meresahkan masyarakat dan dapat menghambat penanganan virus Corona di Indonesia.
Sebagai salah satu alternatif menghadapi hal ini, pada awal Maret ini, Kemenkominfo meluncurkan hotline Covid-19 di WhatsApp untuk menjawab pertanyaan masyarakat dan memberikan saran perawatan kesehatan resmi yang akurat dan tepat waktu, serta tips praktis untuk tetap aman dan mencegah penyebaran virus.
Kemenkominfo mendorong siapa pun yang memiliki pertanyaan atau masalah untuk menggunakan hotline Coronavirus di WhatsApp dan untuk memastikan bahwa mereka hanya mempercayai saran kesehatan dari sumber resmi, seperti layanan ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti