Gak Terpengaruh Corona, 2 Miliarder Baru Tercipta di Tengah Pandemi, Siapa Saja Mereka?
Berbagai sektor ekonomi harus terimbas buruk akibat pandemi virus corona. Pasar saham pun ambruk di seluruh negeri, tak terkecuali negara adidaya saat ini, Amerika Serikat (AS). Meski demikian, perusahaan teknologi bernama Datadog berhasil bergerak positif hingga melonjak naik 23% di bursa saham AS.
Berkat hal tersebut, dilansir dari Forbes di Jakarta, Jum'at (15/5/2020) catatan tersebut turut melahirkan dua miliarder baru pada satu perusahaan, yakni CEO Datadog Olivier Pomel dan Presiden Datadog Alexis Le-Quoc, dengan kekayaan masing-masing USD 1,6 miliar (Rp23,8 triliun).
Baca Juga: Vaksin Corona Antar Jadi Miliarder Dunia, Kekayaan Pria Ini Melonjak hingga 109 Persen!
Untuk diketahui, Datadog adalah sebuah perusahaan yang menawarkan platform analitik cloud untuk pelanggan seperti Universitas Cornell dan Samsung, mereka melaporkan pendapatan pada kuartal I 2020 sebesar USD 131,2 juta. Angka ini naik 87 persen dari tahun lalu bahkan lebih tinggi 10 persen dari prediksi rata-rata analis.
Di tambah laba per lembar saham perusahaan yang sebesar 6 sen juga melampaui ekspektasi Wall Street. Mereka awalnya memprediksi kerugian 2 sen per saham. Sang CEo, Olivier Pomel mengaku senang atas pencapaian perusahaannya.
"Krisis pandemi Covid-19 telah menunjukan kebutuhan digital, menggarisbawahi pentingnya pengamatan akan cloud environment, dan menegaskan kembali peluang jangka panjang untuk Datadog," ujarnya.
Pomel mengisahkan, ia dan Le-Quoc mendirikan Datadog pada 2010 di Kota New York. Kedua pria asal Perancis ini memegang masing-masing 6 persen saham Datadog.
Pada September 2019, perusahaan tersebut mulai terdaftar di bursa Nasdaq dan meraih hampir USD 650 juta serta meraup kapitalisasi pasar sebesar USD 10,9 miliar pada hari pertama perdagangannya. Saham Datadog pun naik lebih dari 80 persen sejak debut pasar perdananya.
Pada akhir triwulan pertama tahun 2020, ia menyebutkan perusahaannya telah memiliki 11.500 pelanggan.
"Mungkin terlalu dini untuk mengatakan kita telah meraih segalanya. Tapi sejauh dari yang bisa kita lihat, kita melihat banyak ketergantungan pada pemakaian online. Dari sini, kita melihat kisah sukses sistem cloud," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami