Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sempat Redup, Ekspor CPO di Sumut Kembali Cerah!

        Sempat Redup, Ekspor CPO di Sumut Kembali Cerah! Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Setelah kegiatan operasional ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Pelabuhan Belawan Sumatera Utara (Sumut) sempat meredup. Namun, akhirnya kini kembali bersinar. Hal ini setidaknya dapat dilihat dari aktivitas ekspor CPO Sumut selama April 2020.

        Asisten Manajer Hukum dan SDM Pelindo 1 Cabang Belawan, Mufthi Rakhman mengatakan bahwa sepanjang April 2020, aktivitas ekspor CPO Sumut melalui terminal curah cair Pelabuhan Belawan yang menggunakan pipa terpadu tercatat sebanyak 260.693 ton. Jumlah ini naik sekitar 31,7 persen dibandingkan Maret yang berjumlah 197.935 ton.

        Padahal, pada awal Maret 2020 atau di awal merebaknya infeksi Covid-19 di Indonesia, aktivitas ekspor CPO Sumut lewat Pelabuhan Belawan mengalami penurunan yang signifikan yakni dari 260.469 ton pada Februari menjadi 197.935 ton pada Maret atau turun sekitar 24 persen.

        Baca Juga: Tren Pergerakan Harga CPO, Sentimen dari Negara-negara Importir?

        Meskipun selama April 2020, aktivitas ekspor Sumut naik sekitar 31,7 persen, namun secara kumulatif angka tersebut turun tipis. Sepanjang kuartal I-2020, ekspor CPO Sumut lewat Pelabuhan Belawan tercatat sebanyak 932.592 ton. Jumlah ini turun sekitar 4,99 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019 yang berjumlah 981.656 ton.

        Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Utara, Khairul Mahalli mengatakan, turunnya ekspor CPO sebesar 24 persen di Maret karena sulitnya dokumen ekspor keluar dari instansi terkait terutama dari Kementerian Perindustrian.

        "Sejumlah eksportir mengeluhkan sulitnya izin ekspor dari instansi perindustrian dengan alasan virus corona. Padahal pemerintah mengatakan instansi publik bekerja dari rumah (Work From Home/WFH). Mereka berlindung di Covid-19," ujar Khairul yang juga Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI).

        Terkait meningkatnya ekspor CPO selama April 2020, Khairul mengungkapkan bahwa hal itu terjadi dikarenakan tingginya kebutuhan dunia terhadap CPO. "Tidak bisa dipungkiri CPO adalah komoditas yang sangat dibutuhkan dunia," tutup Khairul.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: