Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tokoh Reformasi: Jangan Mau Dihibur New Normal yang Tidak Normal

        Tokoh Reformasi: Jangan Mau Dihibur New Normal yang Tidak Normal Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus senior Amien Rais buka suara terkait rencana new normal dalam menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19.

        Menurut tokoh reformasi ini, istilah 'new normal' salah arah dan ada pengelabuan. "Nah, untung ada scientist yang mengingatkan bahwa kata-kata new normal itu sesungguhnya missleading, salah arah, dan sesungguhnya ada pengelabuan, mohon maaf, ini kata mereka dan saya setuju," ucapnya dalam akun @amienraisofficial, seperti dilihat, Selasa (26/5/2020).

        Baca Juga: Amien Rais Beberkan 'Rahasia'-nya ke Dahnil Anzar

        Baca Juga: Makin Panas, Awas! Bakal Ada Perang Terbuka Amien Rais Vs...

        Lanjutnya, ia mengatakan bahwa para saintis menyatakan yang terjadi sesungguhnya adalah menghancurkan normal.

        "Yang terjadi adalah worsening situation, apakah itu climate change atau global warming, kehancuran di mana-mana, naiknya sea level permukaan air laut yang makin nggak tertahankan. Karena itu, Saudara-saudara, mereka mengusulkan jangan dipakai lagi ini, ini bisa ngelabui kita sendiri. Kita termakan oleh slogan-slogan kita, terus kemudian apa pun dianggap normal," ujarnya.

        Lebih lanjut, ia mengaku tidak setuju jika banyaknya pengangguran, kerusuhan, dan bertambahnya utang disebut sebagai new normal. Menurutnya, jika hal itu terjadi, ia mengatakan negara akan hancur.

        "Tetapi kalau kemudian pengangguran meluas itu new normal, kerusuhan desa dan kota karena perut lapar new normal, nambah utang terus new normal, semakin hancur negara kita ekonominya new normal, itu yang saya kira sudah kebablasan," kata Amien Rais.

        Lanjutnya, ia mengaku tidak ingin new normal dijadikan sebagai penghibur untuk masyarakat di tengah pandemi ini.

        "Jadi marilah jadi bangsa yang cerdas, para pemimpinnya juga harus lebih cerdas lagi, maaf ya, karena kita ini betul-betul dalam suasana yang sangat berat. Jangan dihibur new normal new normal yang tidak normal ya," ucapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: