Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Resmi! Donald Trump 'Ceraikan' Hubungan Amerika-WHO

        Resmi! Donald Trump 'Ceraikan' Hubungan Amerika-WHO Kredit Foto: Foto/Reuters/Feline Lim
        Warta Ekonomi, Bogor -

        Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi memutus kerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO); puncak konflik antara Trump dan lembaga yang jadi bagian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

        Trump menyebut, WHO sudah gagal meminta pertanggungjawaban China atas penyebaran virus Corona. Dia juga menuduh WHO berada di bawah kendali Beijing.

        "WHO telah gagal melakukan reformasi yang diminta dan sangat dibutuhkan. Karena itu, per hari ini, AS akan mengakhiri hubungan dengan WHO. Kami akan mengalihkan dana yang biasa kami sumbang ke WHO, untuk kebutuhan kesehatan masyarakat dunia lainnya yang mendesak," kata Trump seperti dikutip CNN, Sabtu (30/5/2020).

        Baca Juga: Respons Keputusan China, Donald Trump Bakal Hukum Pihak yang Matikan Otonomi Hong Kong

        Baca Juga: WHO Bikin Penggalangan Dana untuk Penanganan Covid-19, Kehabisan Dana?

        "Dunia butuh jawaban dari China soal virus. Kita harus transparan," tambahnya.

        Pada kesempatan yang sama, Trump juga menyerang China. Ia mengaku siap meningkatkan tensi hubungan dengan China, yang akan menyebabkan Negeri Tirai Bambu terpuruk.

        "Para pejabat China telah mengabaikan kewajiban pelaporan mereka kepada WHO. Mereka telah menekan WHO, ketika pertama kali menemukan virus tersebut. Akibatnya, korban jiwa berjatuhan, dan kesulitan ekonomi terjadi di mana-mana," papar Trump.

        Di lain pihak, WHO tak mau berkomentar soal ini. "No comment," ujar Juru Bicara WHO seperti dikutip CNN.

        Sebelumnya, Trump sudah mengumumkan akan menyetop sementara pendanaan untuk WHO. Lembaga yang dipimpin Tedros Adhanom Ghebreyesus pun telah disurati. Dalam surat itu, AS menyatakan akan menarik seluruh pendanaan, jika WHO tidak berkomitmen melakukan perbaikan substantif dalam 30 hari ke depan.

        Trump juga menyertakan deskripsi keliru soal virus, yang telah dipublikasikan dalam Jurnal Kedokteran Lancet. Deskripsi tersebut mendorong jurnal medis bergengsi itu membantah secara terbuka.  

        Keputusan Trump mengakhiri hubungan dengan WHO, sejatinya merupakan puncak dari sikap skeptis AS terhadap organisasi tersebut. AS merasa kerap dimanfaatkan, hampir di setiap keadaan.

        Baca Juga: Bantu Indonesia Perangi COVID-19, Bank Dunia Kucurkan Pendanaan Senilai . . . .

        Trump telah mempertanyakan pendanaan AS untuk PBB dan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara, menarik diri dari perjanjian iklim Paris, dan berulang kali mengkritik Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

        Presiden ke-45 AS itu juga menyalahkan China karena telah banyak mengambil keuntungan dari AS, mengambil pekerjaan AS, dan kini gagal menghentikan penyebaran virus corona ke AS, yang dihantui minimnya persediaan nasional dalam menghadapi pandemi tersebut.

        WHO disemprot karena mengandalkan angka resmi pemerintah China, terkait virus, angka yang diragukan publik. Cuitan WHO pada 14 Januari 2020, yang menyatakan bahwa penyelidikan awal oleh otoritas China tidak menemukan bukti yang jelas tentang penularan Covid-19 dari manusia ke manusia, juga banyak dikritik.

        Independensi WHO pun dipertanyakan, seirama meningkatnya kekayaan dan kekuasaan China. Pujian WHO atas respon China terhadap pandemi, juga dinilai terlalu berlebihan.

        Namun, WHO berdalih, banyak yang tidak diketahui tentang virus. Terutama pada Januari 2020, yang merupakan masa-masa awal penyebaran pandemi. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: