Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ikut Respons Isu Penggulingan Jokowi, Amien Rais Jawab: Wallahualam...

        Ikut Respons Isu Penggulingan Jokowi, Amien Rais Jawab: Wallahualam... Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Ketua MPR RI Amien Rais ikut merespons isu kudeta terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

        "Saya membaca isu kudeta itu sesungguhnya untuk mengaburkan kelemahan pemerintahan kita sekarang ini," katanya dalam webinar, Jumat (12/6/2020).

        Menurut dia, pengaburan pandangan justru dijadikan kesempatan oleh pihak yang ingin menyanjung pemerintah dengan maksud agar dapat berlindung di balik ketiak kekuasaan.

        "Jadi, isu kudeta itu mungkin memang iya dikembangkan untuk meramaikan suasana. Bisa ditafsir hanya untuk mengaburkan seolah-olah pemerintah ini harus hati-hati, harus kita bela, harus kita benar-benarkan terus, karena 'awas kalau tidak, akan ada kudeta' yang mungkin akan lebih buruk hasilnya begitu," jelasnya.

        Baca Juga: Amien Rais: 5 Tahun Pak Jokowi Berkuasa, Semakin Keropos...

        Baca Juga: Partai 'Saudara Muda' PAN Dikabarkan Deklarasi Desember 2020, Loyalis Amien Rais Dukung Penuh

        Karena itu, ia menilai isu kudeta belakangan ini hanya untuk kepentingan kelompok-kelompok tersebut. Tambahnya, terlalu dini bergulir isu kudeta bergulir dalam waktu singkat.

        "Jadi menurut saya tidak begitu akan ada kudeta dan lain-lainnya," tuturnya.

        Namun, ia mengatakan akan berbeda halnya jika rakyat benar-benar sadar dan merasa lapar. "Tapi kalau rakyat turun ke jalan karena sudah lapar begitu," selorohnya.

        Ia mengungkapkan dirinya pernah berdiskusi strategis dengan salah seorang dosen ekonomi dari salah satu kampus di Jogjakarta bahwa pada akhir bulan Juli 2020 mendatang diprediksi kelompok menengah bisa saja kehabisan cadangan.

        "Mungkin pada akhir Juli nanti, ketika kelas menengah yang punya tabungan Rp 30 juta, Rp 60 juta, Rp 500 ratus juta itu sudah habis, selama setahun gak bisa apa-apa lagi, kemudian akan bisa jadi rakyat akan lain sikapnya," katanya.

        "Bukan kudeta, (rakyat) meminta (pemerintah) segera mencari solusi relatif cepat begitu untuk membela rakyat kecil kita itu yang mungkin karena lapar dan lain-lain. Jadi Wallahualam," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: