Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Makin Panas, Andre Rosiade Ngotot Kalau Poyuono...

        Makin Panas, Andre Rosiade Ngotot Kalau Poyuono... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi Partai Gerindra Andre Rosiade mengaku kecewa dengan sikap Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono yang tidak hadir dalam sidang Majelis Kehormatan DPP Gerindra terkait isu Partai Komunis Indonesia (PKI) dimunculkan kadrun.

        Bahkan, Andre merasa Poyuono sudah melakukan pelanggaran yang berkelanjutan. "Secara lantang mengatakan panggilan dari MK DPP sebagai tindakan yang tidak pakai nalar, tidak pakai otak tapi pakai dengkul. Ini sungguh menyakitkan. Mahkamah Kehormatan sebagai penjaga kehormatan dan keluhuran martabat partai justru dicela di depan publik," tulisnya dalam akun Twitternya, seperti dikutip, Kamis (25/6/2020).

        Baca Juga: Wagelaseh! Andre Rosiade Dikatain Anak Boncel, Gak Ada Takutnya Nih yang Ngatain...

        Baca Juga: Arief Poyuono Disidang Gerindra Gegara Belain Jokowi?

        Menurut dia, ucapan isu PKI dimainkan kadrun berpotensi memecah belah. "Berulang kali menyebut istilah kadrun dengan konotasi negatif adalah sikap memecah belah. Seharusnya narasi yang disampaikan adalah rekonsiliasi dan persatuan kebangsaan sesuai dengan kebijakan partai," katanya.

        Diketahui sebelumnya, Waketum Arief Poyuono mengaku tak akan menghadiri sidang Majelis Kehormatan (MK) DPP terkait isu PKI dimainkan Kadrun.

        "Tidak akan pernah saya menghadiri sidang MK itu. Sebab, saya tetap pada pendirian saya. Saya menyatakan PKI bangkit itu isu bohong, dibuat oleh Kadrun-Kadrun dan para pengacau negara yang tujuannya untuk mendelegitimasi dan memakzulkan Jokowi," kata Poyuono kepada wartawan, Selasa (23/6).

        Bahkan, Poyuono, menyatakan bahwa video yang beredar soal 'PKI dimainkan Kadrun' dirinya tidak membawa nama Gerindra, melainkann atas nama pimpinan buruh.

        "Jelas-jelas dalam wawancara saya dan Rudi Kamri itu di kantor FSP BUMN Bersatu dilatarbelakangi bendera FSP BUMN Bersatu. Jelas saya katakan kepada penanya saya ketika menanyakan apakah dukungan Mas Arief kepada Jokowi karena Mas Arief orang Gerindra dan Waketum Gerindra," ujar Poyuono.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: